Jakarta Utara l Budaya Indonesia  - Lahan kosong di RPTRA Sunter Muara, RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok dimanfaatkan sebagai media tanam pengembangan sistem urban farming. Beragam jenis tanaman produktif mulai dari sayuran, buah-buahan, dan toga terlihat tumbuh subur di area tersebut. 

"Sekarang ini, lagi gencar-gencarnya menanam anggur hijau dan sudah ada yang berbuah. Ada juga tanaman melon, pepaya, pisang tanduk, aneka jeruk, nangka, dan lain-lain. Untuk perawatannya dikerjakan bersama-sama, kita juga dibantu oleh warga RW 05 Sunter Agung, PJLP Sudin Pertamanan Jakarta Utara, dan PPSU Kelurahan Sunter Agung," terang Pengelola RPTRA Sunter Muara, Noviatun saat ditemui di RPTRA Sunter Muara, Rabu (2/3). 

Selain bercocok tanam, para pengelola RPTRA Sunter Muara juga mengembangkan budidaya ikan patin. "Sebelumnya ikan lele dan sekarang secara swadaya kita coba budidaya ikan patin. Disini ada 50 benih ikan patin, mudah-mudahan budidaya ikan patin ini berhasil dan bisa dipasarkan," harapnya. 

Noviatun menambahkan RPTRA Sunter Muara tetap beroperasi di masa pemberlakukan PPKM Level 3 namun harus mematuhi ketentuan protokol kesehatan (prokes). "Jumlah pengunjung yang masuk ke area RPTRA dibatasi dan harus disiplin prokes. Waktu operasional RPTRA mulai pukul 07.00 - 17.00 wib. Kalau hari biasa jumlah pengunjungnya sekitar 40 orang sedangkan hari libur sekitar 90 orang," ungkapnya. 

Dengan adanya pengembangan urban farming dan budidaya ikan di area RPTRA Sunter Muara bisa menjadi sarana edukasi bagi warga sekitar. "Selain menikmati fasilitasi yang tersedia di RPTRA, para pengunjung juga bisa ikut belajar tentang urban farming dan budidaya ikan sehingga nantinya bisa diterapkan di lingkungan tempat tinggal masing-masing," tutur Noviatun. (AI Sumanta )