Anggaran Bukan Penghalang: Babinsa dan Warga Gotong Royong Rehab Sekolah di Palampang
- Redaksi
- Sabtu, 02 Agustus 2025 23:15
- 49 Lihat
- TNI

Bulukumba, Media Budaya Indonesia. Com – Ketika keterbatasan anggaran menjadi penghalang, semangat gotong royong justru mengemuka menjadi kekuatan utama. Hal inilah yang ditunjukkan Babinsa Koramil 1411-02/Bulukumba, Serma Marsuki, bersama masyarakat Desa Bontoharu saat bergotong royong memperbaiki SDN 81 Palampang di Dusun Bontosunggu, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Jumat (1/8/2025).
Sekolah dasar tersebut telah lama rusak parah setelah beberapa ruangannya tertimpa pohon tumbang. Karena tiga ruang kelasnya tak bisa digunakan, kondisi ini menjadikan pihak sekolah terpaksa menggabungkan beberapa tingkatan dalam satu ruangan. Hal ini tentu sangat mengganggu proses belajar mengajar.
Melihat kondisi itu, Serma Marsuki bersama warga berinisiatif melakukan perbaikan secara swadaya. Tanpa menunggu bantuan anggaran resmi, mereka mengumpulkan tenaga, material, dan semangat untuk memperbaiki gedung sekolah demi masa depan anak-anak di wilayah tersebut.
“Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kami sebagai aparat kewilayahan untuk mendorong agar anak-anak bisa belajar dalam kondisi yang lebih baik. Untungnya, meskipun (terkendala) keterbatasan dana, semangat gotong royong tetap kuat di tengah masyarakat,” ujarnya.
Pengerjaan rehabilitasi sekolah ini sepenuhnya dilakukan secara swadaya, didukung oleh Pemerintah Desa Bontoharu, orang tua murid, dan masyarakat setempat. Kendala terbesar dalam pengajuan bantuan resmi adalah status lahan sekolah yang masih bersengketa, sehingga belum bisa dianggarkan dalam skema pembiayaan pemerintah.
Namun keterbatasan itu tak menyurutkan langkah. Warga bersama Babinsa terus melanjutkan pekerjaan dengan perlahan, menyisihkan waktu dan sumber daya yang mereka miliki. Setiap bata yang ditumpuk menjadi simbol harapan baru bagi generasi penerus di pelosok Bulukumba.
Aksi nyata ini mencerminkan komitmen TNI AD untuk selalu hadir dan peduli terhadap permasalahan rakyat, tidak hanya dalam situasi darurat atau keamanan, tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, termasuk pendidikan.
Diharapkan, inisiatif ini menjadi inspirasi bagi semua pihak agar terus mendorong solusi-solusi nyata di tengah keterbatasan. Karena masa depan anak-anak tak bisa menunggu anggaran cair, tapi bisa dimulai dari kepedulian dan kerja sama yang tulus.
(Dispenad)