SOSIALIASASI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN KKN Kelompok 3 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Desa Jaya Sakti, Kec.Muara Gembong, Kab. Bekasi.
- Redaksi
- Sabtu, 02 September 2023 16:49
- 100 Lihat
- Berita Umum
Kabupaten Bekasi I Media Budaya Indonesia.Com KKN Kelompok 3 UTA’45 Jakarta dilaksanakan mulai tanggal 31 Juli – 30 Agustus 2023 bertempat di Desa Jaya Sakti, Kec. Muara Gembong, Kab. Bekasi yang didampingi dosen pembimbing lapangan Lukiyana, S.E., M.M. Adapun salah satu program kerja dari Porgam Studi Teknik mengangkat tema yaitu “Sosialisasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan”.
Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi ini dilaksanakan pada Rabu, 16 Agustus 2023 bertempat di persawahan Kp Bugis, Desa Jaya Sakti, yang dihadari oleh masyarakat setempat. Pada sosialisasi ini yaitu memberikan penjelasan singkat kepada masyarakat mengenai berbagai jenis pembangkit listrik energi tidak terbarukan dan energi terbarukan. Pembangkit listrik energi tidak terbarukan yaitu seperti batu bara, fosil, minyak bumi dan nuklir. Sedangkan pembangkit listrik energi terbarukan yaitu panas bumi, tenaga surya (sinar matahari), angin, air dan biomassa.
Salah satu hasil dari sosialisasi ini tim KKN Kelompok 3 UTA’45 Jakarta memberikan alat perangkap hama menggunakan panel surya kepada masyarakat dan diberikan penjelasan singkat mengenai manfaat dan cara kerja alat. Pemberian alat ini dikarenakan mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Sebagian besar lahan di Desa Jaya Sakti merupakan lahan pertanian padi. Sayangnya pertanian ini tentu saja tidak terlepas dengan masalah – masalah tanaman terutama permasalahan hama seperti wereng, ngengat, kupu dan lain sebagainya. Para petani di Desa Jaya Sakti mengeluhkan masalah hama yang menyerang padi mereka. Alat perangkap hama ini memiliki manfaat yaitu dapat efektif memberantas hama tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga lebih aman. Alat perangkap hama tersebut juga lebih ekonomis karena dapat dipakai terus – menerus.
Cara kerja alat perangkap hama ini yaitu terdapat lampu ultraviolet yang dapat menarik perhatian hama untuk mendekat kemudian hama akan jatuh ke wadah berisi air yang berada dibawah lampu sehingga hama akan terperangkap dan mati. Lampu ultraviolet ini akan otomatis menyala setiap hari dari pukul 6 sore sampai 6 pagi, kemudian hasil perangkap hama ini baru dipantau dan diambil setiap paginya. Setelah itu terdapat sesi tanya jawab untuk memperjelas informasi yang dibagikan.
Kemudian dilanjutkan pemasangan alat perangkap hama di salah satu lahan sawah milik masyarakat Kp Bugis, Desa Jaya Sakti. Alat ini dipasang di dalam lahan sawah pada bagian pinggir pematang.
Selama kegiatan berlangsung, masyarakat sangat antusias terhadap materi dan alat perangkap hama yang didemonstrasikan. Masyarakat sangat senang dengan adanya alat perangkap hama yang dapat menjadi alternatif pestisida kimia yang berbahaya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masalah hama pertanian yang dikeluhkan para petani khususnya para petani di Desa Jaya Sakti dapat diatasi. Ucap KKN Kelompok 3 Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. (*NK)