Resmikan Gedung GBI Jelambar Timur, Anies Titip Pesan Toleransi Imbal Balik

  • Redaksi
  • Sabtu, 03 September 2022 16:31
  • 148 Lihat
  • Berita Umum

Jakarta Utara l Media Budaya Indonesia - Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meresmikan Gedung Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jelambar Timur, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (3/9).

Dalam kesempatan itu, dirinya berpesan pentingnya toleransi imbal balik (Twin Tolerance) sebagai perwujudan Jakarta sebagai kota yang membahagiakan, menenangkan, meneduhkan, dan mendamaikan.

"Kami merasa senang bahwa di Jakarta masing-masing umat beragama bisa menjalankan agamanya dengan baik, dan bila itu terus diwujudkan maka kota ini menjadi kota yang membahagiakan, kota yang menenangkan dan suasananya teduh dan damai untuk semua. Saya ucapkan selamat GBI Jelambar Timur," kata Anies Rasyid Baswedan saat ditemui di Gedung GBI Jelambar Timur, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (3/9).

Lebih jauh soal toleransi imbal balik, Anies Rasyid Baswedan yang didampingi Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengartikan toleransi bukanlah berasal dari satu pihak semata, melainkan berasal dari berbagai pihak. 

Masing-masing pihak memberikan rasa kepedulian, perhatian, pemahaman sehingga toleransi tersebut bergerak dua arah. 

"Seperti halnya di GBI Jelambar Timur ini, masyarakat memberikan ruang untuk jemaat memiliki sebuah gereja dan menjalankan agamanya. Di sisi lain pengelola dan jemaat pun menghormati warga di sekitarnya, menghadirkan rasa kepedulian sehingga kehadiran gereja bukan saja saja bermanfaat bagi jemaat tapi juga bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan GBI Jelambar Timur, Andreas Gina Jaya melaporkan gedung gereja ini dibangun dengan seremonial peletakan batu pertama pada 20 Juni 2020 dan rampung pada Agustus 2022. 

Pembangunan gedung gereja dimulai dengan dikeluarkannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Rumah Ibadah yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan biaya pembangunan yang merupakan hasil swadaya jemaat dan donatur.

"Gedung ini kami bangun di lahan yang baru kami beli, tak jauh dengan gedung gereja sebelumnya, masih satu di jalan yang sama. Gedung sebelumnya sering kebanjiran karena ketinggian dasar di bawah saluran air dan tidak memiliki lahan parkir sehingga kerap menggunakan jalan sebagai lahan parkir," tutup Andreas Gina Jaya.(*Ahmad)

Pemkot Jakarta Utara #Media Budaya Indonesia #

Komentar

0 Komentar