Pastikan Kebersihan Jakarta Saat Libur Lebaran, DLH DKI Tetap Siagakan 3.080 Petugas
- Redaksi
- Kamis, 04 April 2024 13:02
- 64 Lihat
- Berita Umum
JAKARTA , Media Budaya Indonesia.Com -
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta tetap siagakan 3.080 petugas kebersihan saat malam takbiran hingga hari Idulfitri 1445 Hijriah dan selama libur Lebaran. Ribuan petugas ini akan disiagakan untuk memastikan ibu kota tetap bersih selama libur Lebaran, terutama di masjid-masjid besar, lokasi wisata, hingga area publik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, selain ribuan personel, pihaknya juga menyiagakan ratusan truk sampah dan 85 unit kendaraan penyapu jalan otomatis (road sweeper).
"Kami menyiapkan sekitar 70 petugas di setiap kecamatan. Lebih dari 3.080 personel di seluruh Jakarta akan bertugas di berbagai tempat saat malam takbiran, hari H Idulfitri, dan libur Lebaran. Kami akan membantu masjid-masjid besar dalam menyediakan tempat sampah yang memadai dan mengangkut sampah secara berkala," kata Asep, Rabu (4/3).
Asep memastikan, pelayanan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang akan tetap beroperasi saat libur Lebaran. Selain itu, Asep juga menginstruksikan pengosongan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta. Hal ini untuk memastikan tidak ada penumpukan sampah saat libur lebaran dan setelahnya.
“Strategi mengosongkan TPS dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal setelah libur Lebaran. Hal ini juga bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar TPS dan mencegah berkembangnya lalat serta vektor penyakit lainnya,” jelas Asep.
Anjuran Mudik Minim Sampah
Tak hanya itu, Dinas Lingkungan Hidup juga menyiapkan personel dan sarana untuk penanganan sampah di lokasi stasiun, terminal dan pelabuhan sebagai bagian dari imbauan “Mudik Minim Sampah”.
“”Mudik Minim Sampah” merupakan gerakan yang mengajak masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan selama mudik Lebaran,” ujar Asep.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pengelola angkutan mudik seperti stasiun, terminal, dan pelabuhan untuk menerapkan “Mudik Minim Sampah” dan melakukan pengangkutan sampahnya secara berkala. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan para pemudik, serta mengurangi dampak akibat sampah yang tidak terkelola, terutama dari sisa makanan dan kemasan.
“Mudik merupakan tradisi yang sangat dihargai dan dinantikan oleh banyak orang. Namun demikian, kami ingin mengingatkan pentingnya kesadaran terhadap sampah yang mungkin ditimbulkan selama perjalanan tersebut. Ayo kita kurangi sampah saat mudik!” imbuh Asep.
(NK)