Film Budi Pekerti Arahan Wregas Bhanuteja Berhasil Membawa Prilly Latuconsina dan Angga Yunanda Masuk Toronto Internasional Film Festival 2023

  • Redaksi
  • Jumat, 04 Agustus 2023 21:42
  • 94 Lihat
  • Selebriti

Jakarta I Media Budaya Indonesia.Com - Film Budi Pekerti akan tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 awal bulan September 2023 mendatang. Kabar gembira tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers hari ini, bersamaan dengan peluncuran teaser posternya. Film bergenre drama ini merupakan film cerita panjang kedua yang ditulis dan disutradarai Wregas Bhanuteja dan diproduksi oleh Rekata Studio bekerja sama dengan Kaninga Pictures dan didukung oleh KG Media, Hwallywood, Momo Films, dan Masih Belajar, Jumat (04/08/2023)

Film Budi Pekerti akan masuk dalam program Discovery Toronto International Film Festival (TIFF), program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner terkenal, seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green. Tahun ini, program Discovery menampilkan 26 film dari 25 negara, termasuk film Budi Pekerti yang diproduseri oleh Adi Ekatama, Ridla AnNuur, Willawati, dan Nurita Anandia. 

“Discovery di TIFF adalah salah satu program yang banyak melahirkan fiImmaker besar di dunia saat ini. Untuk Budi Pekerti bisa terpilih masuk ke program Discovery di TIFF ini adalah suatu kebanggaan untuk saya pribadi,” tutur Adi Ekatama, produser. “Saya berharap lewat film ini bisa membuat penonton film di sana semakin penasaran dan ingin menonton film-film Indonesia. Harapan saya untuk Wregas juga semoga ia bisa mengikuti jejak kesuksesan filmmaker yang film pertama dan keduanya juga pernah terpilih di program Discovery TIFF ini.” 

Dua pemain film Budi Pekerti mengungkapkan kegembiraannya mendengar kabar dari Toronto International Film Festival. “Seneng banget pas tau film ini masuk dan akan worid premiere di Toronto International Film Festival. Apalagi, ini kal: pertama saya akan hadir festival film luar negeri,” ucap Angga Yunanda. “Terharu dan tentunya nggak sabar melihat respon penonton di sana pas nonton filmnya. Jujur aku deg-degan tapi semoga filmnya bisa diterima dengan baik,” lanjut Prilly Latuconsina. 

Bersamaan dengan peluncuran teaser poster, Wregas Bhanuteja juga memperkenalkan para pemain utama film Budi Pekerti yang hadir beserta karakternya masing-masing. Mereka adalah Sha Ine Febriyanti berperan sebagai Bu Prani, Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina sebagai Mukias dan Tita, anak-anak Bu Prani: Dwi Sasono sebagai Pak Didit: Omara Esteghlal sebagai Gora, dan Ari Lesmana sebagai Tunas. Selain itu, hadir juga Iman Usman, produser eksekutif film Budi Pekerti, dan para produser, Adi Ekatama, Willawati, dan Ridla An-Nuur. 

Berlatar kota Yogyakarta di masa pandemi, film Budi Pekerti berkisah tentang Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial. Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, ia dan keluarganya mendapat perundungan, dicari-cari kesalahan lainya hingga terancam kehilangan pekerjaan. 

“Berulang kali saya mengamati banyak sosok yang viral di media sosial karena dirinya terekam sedang marah atau mengumpat. Mereka mendapat hujatan dari warganet, tetangga hingga koleganya karena kelakuannya dianggap tidak sesuai dengan budi pekerti bangsa Indonesia. Kelakuan dan kehidupan seseorang dengan mudah dinilai hanya dari 15 detik video vertikal yang dilihat di media sosial. Sangat disayangkan bahwa banyak manusia yang tidak mau berempati dan meluangkan waktu sejenak untuk bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja?" Melalui film ini, saya ingin mendiskusikan tentang mengapa manusia memiliki hasrat besar untuk menindas sesamanya dan mengesampingkan empati dan kasih sayang,” tutur Wregas Bhanuteja, tentang alasannya mengangkat cerita di film Budi Pekerti. “Selain itu, saya ingin mendiskusikan bagaimana seharusnya kita menyikapi pendidikan agar membuat sesama manusia menjadi pribadi yang lebih baik.” 

Nantikan penayangan film Budi Pekerti di bioskop tanah air. Pantau juga akun media sosial film Budi Pekerti dan Rekata Studio, atau hubungi Tim Publisis Film Budi Pekerti untuk informasi terkini. 

Akun Media Sosial 

Instagram 1 flmbudi-ekerti rekatastudio Twitter af Imbudi-ekerti @rekatastudio Tiktok 2 »f Imbudi ekerti 

YouTube : Rekata Studio 

Facebook : Rekata Studio 

Hashtag : #BudiPekerti #FilmBudiPekerti 

Tentang Rekata Studio 

Rekata Studio merupakan anak perusahaan Kompas Gramedia Group yang bertugas untuk mengembangkan konten-konten Intellectual Property (IP) milik Kompas Gramedia Group. Salah satunya adalah film pendek pemenang Piala Citra FFI 2021, Tak Ada yang Gila di Kota Ini, yang diadaptasi dari cerpen Eka Kurniawan dalam buku Cinta Tak Ada Mati terbitan Gramedia Pustaka Utama. Rekata juga memproduksi Penyalin Cahaya yang worid premiere di Busan International Film Festival dan berjaya di Piala Citra FFI 2021. Film Penyalin Cahaya ditayangkan perdana oleh Netflix ke seluruh dunia dan berhasil masuk dalam daftar Netflix's Global Top 10 selama tiga minggu berturut-turut sejak dirilis pada 13 Januari 2022. 

Tentang Kaninga Pictures 

Kaninga Pictures adalah perusahaan film berbasis di Jakarta yang dibentuk tahun 2015 dengan lini bisnis di bidang pendanaan film, produksi, serta pemasaran dan distribusi. Kaninga Pictures mengutamakan kisah-kisah menarik yang diceritakan secara unik di berbagai genre, seperti Bid'ah Cinta, Night Bus, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, Laut, The East, Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, The Eost, hingga Penyalin Cahaya. (Rosalinda)

DKI Jakarta # Media Budaya Indonesia.Com

Komentar

0 Komentar