Pengalaman Menegangkan Berkunjung ke Masjid Al-Aqsha, Palestina
- Redaksi
- Kamis, 05 Desember 2024 13:28
- 96 Lihat
- Berita Umum
Jakarta, Media Budaya Indonesia.Com - Pengalaman menegangkan berkunjung Masjidil Aqsa di era komplek peperangan setelah belasan tahun berikhtiar dan berdoa, pada 2024 Allah takdirkan aku bisa zarah dan shalat di Masjid al-Aqsha. Tentu, bahagia. Tapi, ada juga sedih sebab saat hendak masuk ke Masjid al-Aqha harus melewati tentara-tentara Israel. Sebenarnya kami ini siapa dan mau ke mana. Bahkan untuk ke masjid milik kami sendiri sulit luar biasa. Akan beribadah begitu menegangkan."Kami sangat tegang melihat pasukan penjajahan Israel yang berbaris di sepanjang jalan. " Ungkap Haji Eddy Jasa. Kamis (5/12/2024)
Beda, antara Masjid al-Haram, Masjid an-Nabawi, dan Masjid al-Aqsha. Di al-Aqsha ada kesederhanaan, kesyahduan, dan kepiluan. Terutama untuk disebut terakhir, mengundang ghirah.
Memimpikan Al-Aqsha
Aku harus tetap berbaik sangka kepada-Nya, sebagaimana yang dituntunkan Rasulullah Muhammad SAW dalam hadits qudsi: Dari Abu Hurairah, Rasulullah menyampaikan bahwa sesungguhnya Allah berkata: ‘Aku sesuai persangkaan hamba-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon pada-Ku.’ (HR Muslim).
Penjelasan Rasulullah SAW itu begitu memotivasiku. Terutama saat aku memiliki harapan yang (sepertinya) sulit untuk diraih. Pengalaman selama ini, aku belum pernah kecewa dengan berharap kepada-Nya. Aku bertekad mengetuk kembali Rahman Rahim-Nya. Keyakinanku, apabila ridha-Nya kuperoleh, tak akan ada kekawatiran apapun. Apalagi hanya masalah biaya. Allah Maha Kaya. Semua kukembalikan kepada-Nya, sebagai pemilik tiga tempat suci. Bukankah kami bermaksud memenuhi panggilan-Nya. Jadi, aku yakin Allah yang akan menjamin dan memampukan kami. Insya-Allah, amin.
Pesona Al-Aqsha
Mengapa al-Aqsha begitu memesona? Abdullah bin Umar seorang ahli fikih dan hadits menjelaskan tentang keistimewaan dan keutamaan Baitul Maqdis (kompleks Masjid al-Aqsha), terletak pada pemanfaatannya oleh para nabi dan malaikat untuk beribadah dan berkumpul. Bahkan menurut riwayat, seluruh (setiap) jengkal tanahnya tidak ada yang tidak digunakan untuk sembahyang, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini: bersama rombongan di dampingin Imam Besar Masjidil Aqsa, Syekh Yusuf Abdelwahab Abu Snenahkeliling masjidilw Aqsa.
“Sesunggunya Maimunah pembantu Nabi berkata, ‘Yaa Nabiyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis’. Maka Rasulullah menjawab, ‘Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia (Masjid al-Aqsha), maka shalatlah di dalamnya karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat di tempat lain’.” (HR Ahmad).
Berdasarkan hadits di atas, Masjid al-Aqsha merupakan tempat berkunjung yang dimuliakan. Maka sangat dianjurkan untuk berziarah ke sana, shalat di dalamnya, dan mengetahui secara mendalam tentangnya. Begitu mulianya berziarah ke Masjid al-Aqsha, sehingga menurut riwayat hampir seluruh sahabat utama Rasulullah SAW pernah berkunjung ke sana. Demikian pula dari kalangan ulama tabi’in. Semoga Allah memampukan keluargaku mengikuti jejak-jejak mereka. Insyaallah, amiin.
Masjid al-Aqsha merupakan rangkaian sejarah yang spektakuler. Sebut saja perjalanan Isra Mikraj Rasulullah SAW. Masjid itu, kiblat pertama umat Islam sebelum berpindah ke Masjid al-Haram. Selanjutnya tanah Syam (Palestina) di mana al-Aqhsa berdiri, merupakan tempat keberadaan kekasih-kekasih (yaitu nabi dan rasul) Allah, sehingga disebut sebagai tanah para nabi.
Selain itu, ada sejarah yang paling menyita perhatian. Hal yang dimaksud adalah kisah konflik tiga agama Samawi uaitu Islam, Yahudi, dan Nasrani.
Di antara berbagai kisah satu hal yang membuat aku takjub dan yakin terhadap kemahabesaran-Nya adalah peristiwa Isra Mikraj. Salah satu penggalan kisah Isra Mikraj yang menarik adalah kisah sebuah batu (sakhra).Menurut riwayat, batu (sakhra) ini berkeinginan untuk mengikuti Rasulullah SAW bermikraj. Batu sakhra rela menjadi alas pijakan Rasululullah SAW menuju Sidratul Muntaha. Namun Rasulullah SAW melarang untuk mengikutinya, sehingga batu tersebut berhenti di udara dan tetap melayang tanpa penyangga. Ini, kisah yang sangat menggetarkan hati.
Memang, secara keseluruhan, peristiwa Isra Mikraj merupakan fenomena luar biasa yang menakjubkan, baik untuk kajian ketauhidan. . berkunjung dan berziarah di Masjid Khalil Ibrahim dimana terdapat makam Nabi Ibrahim AS, Nabi Ishaq AS, Nabi Yaqub AS, Nabi Yusuf AS dan keluarga serta para istrinya
Melihat kota tua Fetra(salah satu dari tujuh keajaiban dunia) pohon yang ada sejak nabi Muhammad SAW.
(Sutarno)