Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, MS, Hadiri Seminar 50 Tahun Lingkungan Hidup Sedunia Only One Earth Satu Bumi Untuk Masa Depan
- Redaksi
- Selasa, 07 Juni 2022 15:54
- 69 Lihat
- Berita Umum
Jakarta l Media Budaya Indonesia - Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, MS., menghadiri seminar sedunia only earth satu bumi untuk masa depan, Senin ( 6 /06/2022) Gd. Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto ,Senayan Jakarta Pusat.
Hadir dalam seminar 50 tahun lingkungan hidup Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, MS., beliau adalah seorang ahli konservasi alam dan pengelolaan margasatwa dari Bogor, Indonesia.
Hadi Sukadi yang juga pernah menjadi birokrat di Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
Dalam kesempatan itu Hadi sukadi mengatakan kepada media " Kalau kita lihat, menjaga dan memelihara itu adalah sunatulloh, kalau dalam Agama, dan memang lingkungan menjadi rusak memang sudah seperti itu, jadi nanti di sebut hari kiamat, karena manusia sebagai khilafah Allah ,tugas kita mencegah jangan sampai kiamat makin dekat, agar kita memelihara agar tetap terjaga dan di lestarikan dan konservasi."
"Dengan memanfaatkan secara bijak untuk umat manusia, untuk hidup, untuk ekonomi, tapi kalau 100 persen untuk ekonomi itupun ngga bisa, tapi untuk umat manusia", tuturnya
" Jadi perlu adanya teori keseimbangan, harus seimbang antara ekonomi dan ekologi , maka Indonesia menganut asas mana yang mana boleh di rubah untuk pemukiman , mana yang di pertahankan untuk lingkungan.
" Sama seperti halnya Laut, mana laut yang boleh di rombak dan sebagainya, mana ikan yang boleh di ambil dengan kearifan tradisional masyarakat adab".
" Yang mempunyai kearifan dengan lingkungannya dan amankan lingkungan untuk kedepan di seluruh wilayah seluruh Indonesia" harapnya
Dan untuk kehidupan anak cucu kita itu harus merombak diri dengan tata cara etika yang bagus, itulah salah satunya kita harus lakukan, dan itu termasuk antara lintas negara, tutup Prof. Dr. Ir. Hadi Sukadi Alikodra, MS., yang juga sebagai guru besar di Institut Pertanian Bogor.
(Andi/*Red)