Jakarta I Media Budaya Indonesia.Com - Kegiatan Gurah mesin dilakukan oleh Relawan Bronies bertempat di GOR. Ciracas sebagai sikap perduli ternyata direspon positif masyarakat.

Dari pantauan redaksi sebelum dibuka dan dimulainya kegiatan sudah terlihat antrian kendaraan roda 2 di pelataran parkir. 
"Saya mendapatkan kabar ini dari WAG sesama OjOl, Mas... dan ada juga yang melihat dari SosMed yang beredar," ujar Ujang salah satu driver OjOl.
Acara Gurah Mesin Motor ini sedianya dimulai tepat pada pukul 10.00, namun melihat antusias dari masyarakat akhirnya BroNies memajukan jam nya sekitar pukul 8.30 pagi (7/9/2023).

Dengan ditangani oleh Bpk. Willy selaku penemu alat dibantu dengan rekan-rekan Bronies, satu persatu permasalahan dari motor yang di gurah tertangani. "Motor saya lebih enteng kalau di gas dan terasa bahan bakar lebih irit setelah saya isi," kata Riyanto saat dihubungi via WA oleh BroNies untuk menanyakan efek dari gurah mesin di hari 1.
Beberapa rekan OjOl ternyata bukan hanya dari Jakarta saja, cukup banyak yang datang dari seputar JaBoDeTaBek.
Banyak dari para driver berharap kegiatan ini dapat terlaksana tidak hanya di wilayah Jakarta Timur namun juga di wilayah lainnya agar teman-teman mereka merasakan manfaat seperti yang mereka rasakan saat ini. 

Saat dikonfirmasi, salah satu pengurus Bronies Sist Wiwi dan Sist Deasy membenarkan bahwa pelaksanaan di GOR. Ciracas ini baru pertama kalinya ada di Jakarta, mereka melihat dan merasakan bahwa dengan diberlakukannya UU mengenai Uji emisi yang terdampak sskali adalah teman-teman OjOl. Disamping semakin sepinya penumpang diantara pengeluaran rutin rumah tangga ditambah lagi adanya denda sebesar Rp 250.000 apabila terkena tilang Uji Emisi ini dirasakan termat berat bagi masyarakat. Hal ini yang melatar belakangi BroNies mencoba membantu masyarakat dengan program-program yang dapat dirasakan langsung. "Kami berharap, dengan adanya program yang dicanangkan oleh Bronies membawa dampak positif bukan hanya driver OjOl, namum masyarakat umum pun terbantukan diantara sulitnya saat ini mencari penghidupan karena himpitan ekonomi dengan harga sembako yang terbang tinggi dilangit," ujar Sist Deasy. 
"Mohon doanya kami dapat melakukan kegiatan ini kembali agar masyarakat dapat lebih ringan mencari penghidupan, kalau kami memberikan sembako, itu sama saja meracuni masyarakat," kata Sist Wiwi.
Gurah mesin motor kendaraan roda 2 dan roda 4 hari ke 2 ini dimulai pada 8.30 s/d 17.00 wibb diikuti hampir lebih dari 350 peserta. (Atma)