Bawa Alat Masak Emak - Emak di Banjarnegara, Tolak Kenaikan BBM
- Redaksi
- Sabtu, 10 September 2022 13:45
- 124 Lihat
- Berita Umum
Banjarnegara l Media Budaya Indonesia - Emak - emak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Banjarnegara, Jawatengah. menggelar demonstrasi di sepanjang Jalan Semampir Banjarnegara, Sabtu (10/9) pagi.
Emak-emak itu, melakukan aksinya agar pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi.
Akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, sejumlah harga kebutuhan pokok akhirnya ikut naik.
Hal ini, membuat para emak - emak selaku pengelola keuangan rumah tangga keberatan.
Dalam aksinya, mereka tidak hanya membentangkan spanduk serta poster, tetapi juga membawa alat - alat masak.
Koordinator aksi, Sri Rusupiati mengatakan," sejak kenaikan harga BBM, sejumlah kebutuhan bahan pokok mulai naik.
Karena itu dia meminta pemerintah, kembali menurunkan harga BBM seperti sebelumnya.
Sebab saat ini ekonomi negeri sedang bangkit, kenaikan harga BBM ini tentu akan menambah keterpurukan ekonomi, khususnya keluarga.
“Emak - emak menjerit pusing 7 keliling, ngecake duit pie carane (membagi uang bagaimana caranya),” ujarnya.
Menurutnya, melalui aksi ini para emak-emak bersama dengan PKS menuntut pemerintah agar segera menurunkan harga BBM bersubsidi.
Emak - emak ini menilai, bahwa dengan kondisi saat ini harusnya pemerintah memikirkan rakyat yang baru mulai bangkit setelah masa pandemi, bukan malah menaikkan harga BBM.
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya menerjunkan sekitar 100 personel gabungan dari Polres Banjarnegara untuk mengamankan jalannya aksi emak-emak terkait penyesuaian harga BBM.
“Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan korlap aksi, sebelumnya kami menginformasikan tidak di pinggir jalan, namun aksi tetap dilakukan di pinggir jalan.
Hanya saja kami meminta peserta aksi, untuk tetap mematuhi aturan yang ada, jangan sampai turun ke jalan dan mengganggu lalu lintas, serta pengguna jalan.
Jangan sampai aksi ini meresahkan masyarakat,” katanya.
Menyampaikan pendapat, merupakan hak bagi masyarakat. Namun aksi tersebut, jangan sampai menganggu ketertiban dan keamanan masyarakat lainnya.
“Silakan lakukan dan mengutarakan pendapatnya dengan apapun, baik poster, tulisan, maupun lainnya. Aksi boleh, namun harus tetap tertib dan kami akan mengawal hingga aksi ini selesai,” ujarnya.
(One/*Red)