Kabupaten Bekasi I Media Budaya Indonesia.Com - Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Dra. Hj. Ani Rukmini, M.I.Kom., menggelar Reses I masa persidangan tahun 2023, pada Jumat (10/2/2023) sore. 

Kegiatan reses yang berlangsung di Resto Kampoeng Rempah, Kelurahan Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya ini turut menghadirkan Camat Tarumajaya atau yang mewakilkan, Lurah Setiaasih H. Dede Firmansyah atau yang mewakilkan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan perwakilan beberapa masyarakat yang sebagian besar terdiri dari kaum ibu-ibu. 

Dalam paparannya kepada peserta reses, Ani melaporkan  sebagian besar kegiatannya selaku Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bekasi, salah satunya kegiatan yang berlangsung pada masa pandemi COVID-19 yang dinilai sangat membutuhkan perjuangan. 

Dimana saat itu Ani mengaku bersama anggota DPRD kabupaten Bekasi lainnya benar-benar menguras pikiran dan tenaga demi berusaha memaksimalkan kondisi ekonomi masyarakat pada saat itu. 

"Itulah perjuangan," ucap Ani Rukmini di akhir paparannya seraya tersenyum. 

Pada sesi tanya jawab atau  pengajuan aspirasi, salah satu masyarakat menyampaikan kebanggaannya yang sangat luar biasa pada kinerja Ani Rukmini selaku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi. 

Dirinya mengatakan bahwa pada saat dirinya dan keluarga membutuhkan bantuan pada pembuatan fasilitas kesehatan (faskes) , aksesnya sangat dimudahkan. Sehingga faskes tersebut dapat segera dinikmati olehnya. 

Terpisah, pada sesi wawancara dengan Mediabudayaindinesia.com, Ani menyampaikan, " saya termasuk dewan yang merasa berkepentingan dan butuh melaksanakan reses," kata Ani. 

"Sebab, lanjutnya, reses ini merupakan kesempatan untuk bisa bertemu masyarakat dan menyerap aspirasi secara langsung.

Menurutnya, fungsi reses itu, antara lain sebagai sarana untuk memberikan input kepada pemerintah dalam melaksanakan pembangunannya," imbuhnya.

Adapun jumlah usulan yang sudah masuk ada sekitar 180 an.
 "Masih yang menjadi primadona adalah soal infrastruktur, baik jalan lingkungan maupun perumahan.

"Memang untuk di Tarumajaya dan Babelan, menurut saya, masih jauh dari memadai. Makanya saya selalu sampaikan ke badan anggaran untuk punya perhatian lebih (terhadap perbaikan infrastruktur) di daerah Utara," ungkapnya.

Namun di sisi lain, kendala realisasi masih tetap ada karena anggaran yang terbatas. "Keinginannya banyak, sedangkan anggarannya tidak mencukupi. Tentu saja ketika tahun ini tidak bisa terealisasi itu harus input ulang untuk realisasi tahun anggaran mendatang," pungkas Ani menjelaskan.
(Ayu)