Tumbuhkan Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Lewat Dunia Pendidikan di Jakarta Utara
- Redaksi
- Jumat, 11 Maret 2022 14:48
- 104 Lihat
- Berita Umum
Jakarta Utara l Budaya Indonesia – Dunia pendidikan dianggap jalan paling efektif dalam menumbuhkan kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Jakarta Utara. Lewat dunia pendidikan ini lah, kesadaran PHBS itu menyebar ke setiap lini kehidupan lingkungan masyarakat.
Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menandai dimulainya pencanangan Gerakan Sekolah Sehat dan Aksi Generasi Cinta Bersih (Gen Ci-Ber) yang diikutinya secara dalam jaringan (daring) di Ruang Rapat VIP, Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, Jumat (11/3).
Pencanangan itu pun diiringi dengan peluncuran Mars Cinta Sekolah Sehat yang akan diputar setiap harinya di setiap sekolah sebagai stimulan siswa tak henti menerapkan PHBS.
“Pagi tadi kami mulai pencanangan Sekolah Sehat di Jakarta Utara. Acara pencanangannya di SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) 56 Jakarta tapi ini diterapkan di seluruh sekolah dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama, dan SMA (Sekolah Menengah Atas) se-derajat di Jakarta Utara, baik siswa, tenaga pendidik, dan masyarakat lingkungan sekolah,” kata Ali Maulana Hakim saat ditemui di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, Jumat (11/3).
Ali meyakini tumbuhnya kesadaran PHBS di lingkungan masyarakat efektif apabila dimulai dari dunia pendidikan yang diinisiasi Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 dan 2 Kota Administrasi Jakarta Utara dengan berkolaborasi bersama Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait seperti Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Administrasi Jakarta Utara dan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara, hingga dukungan dari Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Jakarta Utara.
Setiap siswa yang dididik menerapkan PHBS di sekolah diyakini membawa kebiasaan perilaku tersebut ke lingkungan keluarga di rumah dan lingkungan masyarakat.
“Jadi di sini kita mencoba mengubah perilaku lingkungan masyarakat untuk lebih sadar terhadap PHBS yang dimulai dari dunia pendidikan (sekolah). Mengupayakan untuk memperdayakan peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan phbs dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat yang ujung-ujungnya kami berharap PHBS ini menjadi perilaku kebiasaan pada setiap masyarakat,” terangnya.
Namun disadarinya kesuksesan pencanangan ini harus didukung secara holistik dengan konsep kolaborasi baik dari pemerintah, TNI, Polri, pemangku kepentingan (stakeholder), akademisi, maupun masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.
Pencanangan Sekolah Sehat ini menjadi pengingat (alarm) bahwasannya PHBS penting diterapkan dan dicontohkan dengan menjadikannya sebagai kesadaran bersama, bukan perorangan.
“Nanti ujung-ujungnya menjadikan kesadaran PHBS, tetapi prosesnya adalah ala bisa karena biasa, jadi proses ini merupakan kebiasaan-kebiasaan secara keseluruhan bukan orang per orang saja,” tutupnya. (Arifuddin)