Dikala Revitalisasi Jembatan Otista Kota Bogor, Disebut Ada Unsur Kepentingan Politik dari Bima Arya & Dinas PUPR Kota Bogor ???
- Redaksi
- Jumat, 12 Mei 2023 11:00
- 149 Lihat
- Berita Umum
Bogor I Media Budaya Indonesia.Com – Revitalisasi jembatan Otista Kota Bogor kepentingan politik dari seorang Wali Kota (Walkot) Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kota Bogor Ibu Renna, ada apakah dengan proyek tersebut tidak transparan terhadap media pers ...... ???? _-
Hal itu seperti disampaikan seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Bogor Raya, Den Bagus Catur alias Gus Bagus.
“Hari ini saya mendapat informasi, bahwasanya disaat walikota Bogor, Bima Arya di sebuah moment acara saat ditanyai oleh beberapa tokoh kota Bogor mengenai proyek jembatan yang sangat mengganggu aktifitas masyarakat Kota Hujan, Walikota (Bima Arya) menjawab bisa juga dikerjakan sebagian-sebagian namun lama dan makan waktu panjang,” kata Gus Bagus saat dilokasi proyek revitalisasi Jembatan Otista, Kota Bogor, Kamis 11 Mei 2023.
Ia menerangkan, jembatan otista yang merupakan cagar budaya bagi Pemkot Bogor & sebuah jalan jembatan penghubung ke pusat Kota Hujan itu, semestinya ketika dilakukan perbaikan jangan sampai menutup akses jalan vital tersebut secara total oleh bapak walikota & dinas - dinas terkait pelaksanaan program pembangunan jembatan tersebut .......
Pasalnya, jembatan otista selain menghubungkan ke pusat-pusat Kota Bogor itu sendiri, juga jembatan yang digunakan untuk menuju ke pusat perbelanjaan, seperti misalnya pasar Bogor dan pusat kuliner Surya Kencana (Surken), maupun akses menuju pintu utama ke tempat wisata Kebun Raya Bogor.
Dimana, dari ketiga lokasi yang dimaksud merupakan tempat utama bagi para pelancong untuk berwisata ke Kota Hujan, Provinsi Jawa Barat.
“Seharusnya jangan ditutup seluruhnya, karena ini jembatan sangat vital bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor untuk mengunjungi pusat kuliner seperti di jalan raya Surken maupun ke pintu masuk utama dari Kebun Raya Bogor,” ucapnya.
Gus Bagus menilai, dengan ditutupnya jembatan otista Kota Bogor hingga 235 hari kedepan atau setara dengan tujuh (7) tujuh bulan lebih 25 hari, hal itu menyebabkan turunnya perekonomian masyarakat di Kota Hujan itu sendiri.
“Sangat disayangkan, dan saya baru tahu ada proyek pembangunan jembatan tapi aksesnya ditutup total sampai kurang lebih hampir 8 bulan lamanya. Seharusnya, dikerjakan sebagian dulu, sebagiannya dibuka untuk pengguna kendaraan yang melintas ke pusat kota atau pun bagi para wisatawan yang melancong ke Kota Bogor ini,” tuturnya.
Menurut Gus Bagus, selama ini perekenomian Kota Bogor terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan, sejak adanya presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menjadikan istana Bogor sebagai tempat tinggalnya sementara selama menjabat orang nomor 1 dinegeri ini.
Adapun, sambung dia, dampak di tutup totalnya jalan otista hingga tak adanya bagi pengendara yang melintas, juga mengakibatkan arus lalu lintas (lalin) di Kota Bogor menjadi semakin semrawut.
“Jangan ego lah, karena hanya ada kepentingan politik masyarakat yang menjadi korbannya. Saya tahu, kalau informasi yang saya terima itu ditutup totalnya akses jembatan otista lantaran adanya keinginan seorang Bima Arya selaku wali kota Bogor agar bisa meresmikannya sebelum ia habis masa jabatannya diakhir tahun 2023 nanti,” tegasnya.
“Kalau nggak ada kaitannya dengan politik, ya mengapa harus dipaksakan dia (Bima Arya) yang meresmikan dari proyek revitalisasi jembatan otista ini. Terpenting itu, kerjaan dikerjakan sampai terus masyarakat nyaman,” tambahnya sembari menegaskan.
Pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua umum (Waketum) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) ini mengharapkan, dengan adanya kritikan yang ia layangkannya ini, diharapkan bisa merubah pola fikir seorang Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto untuk kembali mengambil kebijakan baru dengan membuka setengah jalan dari jembatan otista yang tengah dilakukan revitalisasi itu.
Baginya, hal tersebut belum terlambat bila melihat proses pengerjaan pembangunan jembatan otista yang terbilang masih dikerjakannya tahap pembongkaran aspal di jalan tersebut.
“Saya rasa belum terlambat ya jika diterapkan pembangunan setengah dikerjakan, setengah lagi dapat dilalui oleh kendaraan-kendaraan pribadi. Sehingga pasar Bogor dan pengusaha-pengusaha yang berada di sekitar jalan otista ini tidak mati suri usahanya,” bebernya
“Dan juga, mau sepengetahuan saya bahwa Bima Arya menginginkan proyek revitalisasi ini biar cepat beres agar dirinya yang meresmikan, ketika ditanya oleh beberapa tokoh Kota Bogor disetiap kesempatan. Berarti kesannya, ada udang dibalik bakwan,” tutupnya sembari ngeguyon.
Sekedar diketahui, revitalisasi jembatan Otista yang sejak dibangun puluhan puluhan tahun lalu itu, merupakan jembatan penghubung bagi masyarakat Kota Bogor untuk menuju ke lokasi pusat kota, perbelanjaan, pasar Bogor, dan pusat kuliner Surya Kencana, dan akses itu kini ditutup total sementara hingga 235 hari kedepan.
Lantaran, adanya pengerjaan pelebaran dari jembatan tersebut oleh Pemkot Bogor dengan menghabiskan anggaran APBD senilai Rp 49,066,819,311,00 miliar yang dikerjakan oleh PT. Mina Fajar Abadi selaku kontraktor pelaksana.
( Herry Setiawan)