Anton Charliyan Mantan Kadiv Humas Polri, Acara Silaturahmi Lebaran Bekasi Bisa Dijadikan Model Untuk Antisipasi Adu Domba dan Hoak
- Redaksi
- Minggu, 12 Juni 2022 12:34
- 73 Lihat
- Berita Umum
Bekasi Kota l Media Budaya Indonesia - Jajaka Nusantara yang dipimpin oleh H. Damin Sada dan Warung Nusantara 88 (WN 88) yang dipimpin oleh Ketua umum Edwin Fentando, merupakan penggagas diselenggarakannya acara Lebaran Bekasi ke 2, pada Sabtu (11/6/2022).
Bertempat di lapangan Alun-alun Kota Bekasi, acara tersebut berlangsung sukses dan meriah. Diikuti oleh kurang lebih 5000 masyarakat yang hadir. Tidak hanya dari Bekasi Raya, Jabodetabek plus masyarakat Kerawang, dan Subang. Mereka sambut acara Lebaran Bekasi 2022 dengan sangat antusias.
Turut hadir dalam acara tersebut, Plt Walikota Bekasi, Pjs Bupati Bekasi, Dandim, Ketua MUI, PCNU , Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Budaya, Para Ketua Ormas antara lain Bamus Betawi, FBR, Jajaka Nusantara, WN 88, GMBI, AMS dll.
Acara dimeriahkan oleh Marching Band Chandrabaqa, Debus dari Jajakan Nusantara, Satria Banten serta Silat dan Tari jaipong dari Perguruan silat & Sanggar seni Bekasi raya.
Dalam sambutanya Anton Charliyan, Mantan Kadiv Humas Polri mewakili Tokoh Budaya menyampaikan bahwa, " Acara Lebaran Bekasi 1000 Ketupat ini patut di tiru oleh daerah lain sebagai arena Silaturahmi antar warga tanpa membedakan suku, ras, agama, Etnik golongan dll. Sehingga satu sama lain bisa saling mengenal lebih dekat, sebagai satu Keluarga Besar Bekasi raya," terang Anton Charliyan.
"Bila acara tsb dilaksanakan secara kontinue, tidak hanya event lebaran saja tapi termasuk event-even hari raya yang lain , bisa dirayakan secara bersama2, maka dengan seringnya elemen-elemen masyarakat berkumpul bersama, tidak hanya saling mengenal saja, namun lebih jauh dari itu akan tumbuh rasa kekerabatan yg kuat, sehingga tidak mudah diadu domba, tidak mudah dijadikan ajang 'Hoax' oleh pihak-pihak yg ingin menghancurkan NKRI," lanjut mantan Kadiv Humas Polri yang akrab disapa Abah Anton ini.
" Sebab sebagaimana kita ketahui bersama, salah satu titik rawan Bangsa Indonesia dengan Pluralismenya yang multi kultur, sangat rentan sekali diadu domba, sehingga dijadikan jurus ampuh para Kolonial dulu untuk menguasai Negeri kita, yakni yang kita kenal dengan " Devide et impera " memecah belah bangsa satu sama lain agar saling berantem. yang dampaknya bisa kita rasakan sampai hari ini," ucap Abah.
"Utk itu, sambung Abah Anton lagi, adanya acara Lebaran Bekasi ini agar tetap dipertahankan sebagai suatu tradisi khas masyarakat Bekasi. Dan kedepan jika memungkinkan bisa ditambahkan dengan merayakan hari hari raya umat lain yang dianggap besar, sehingga jika sering otomatis rasa kekerabatan & kekeluargaan tadi makin erat dan makin mengikat,
"Dengan demikian secara otomatis akan mampu membangun rasa persatuan dan kesatuan antar warga, antar ormas, antar etnis, antar suku dll. Yang kokoh, sekaligus juga membangun nilai-nilai toleransi antar umat beragama, "
"Terlebih di era global ini masyarakat kita makin cenderung Individualitas, sangat membutuhkan ajang silaturahmi dan kebersamaan seperti Lebaran Bekasi ini, justru kedepan silaturahmi seperti ini bisa menjadi suatu hal yang langka,"
"Sekali lagi dengan adanya acara lebaran Ketupat ini bisa menjadi ajang untuk membangun rasa kesatuan dan persatuan serta memupuk Nilai-nilai Toleransi antar umat dengan riil dan nyata. Tidak hanya sekedar wacana, " pungkas Abah Anton Mantan Kapolda Jabar yang kini lebih dikenal sebagai Tokoh Penggiat Anti Intoleransi dan Radikalisme dalam menutup sambutanya. (Ayu)