Kodim 0509 Kab. Bekasi Bersama Koramil 04 Babelan Gelar Grebek Stunting di Posyandu Pelita Hati Desa Kedung Pengawas

  • Redaksi
  • Kamis, 14 Juli 2022 12:58
  • 57 Lihat
  • TNI

Kabupaten Bekasi l Media Budaya Indonesia - Kodim 0509 Kabupaten Bekasi TA 2022 bersama Koramil 04/Babelan gelar program GREBEK STUNTING pada balita di Posyandu Pelita Hati Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (13/7/2022).

Kegiatan ini meliputi pemberian bantuan berupa sembako (susu, beras, mie dll) serta demo memasak Sturting sehat  di Posyandu Desa kedung Pengawas, Kecamatan Babelan. 

Komandan Koramil 04/Babelan, Kapten Infantri Isgiyanto mengatakan bahwa program Gerebek Stunting di Babelan akan terus dilakukan secara berkelanjutan sampai penurunan prosentase stunting tercapai.

Danramil 04/Babelan menjelaskan bahwa alasan pihaknya terdorong untuk terlibat di penurunan stunting di Kecamatan Babelan. 

"Dalam giat kali ini kami (Koramil 04/Babelan) memberikan bantuan kepada masyarkat berupa susu, beras, mie instan (sembako) serta menggelar demo memasak stunting sehat di Posyandu Kedung Pengawas dan Kelurahan Babelan," jelasnya.

Turut dilibatkan dalam agenda tersebut, Polsek Babelan, Camat /Staf Kecamatan Babelan, Puskesmas 01 Babelan, Kades Kedung Pengawas, serta Muspika Desa Kedung Pengawas 

Diketahui, definisi stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah usia 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Tujuan dari GREBEK STUNTING  ini lebih pada mengatasi sehubungan dengan kekurangan gizi atau permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. 

Pemicu dari stunting ini, menurut Kapuskes Babelan 1, adalah anak dibawah 5 tahun,  bisa juga pengaruh dari gizi atau asupan-asupan ketika masih didalam kandungan ibunya, atau konsumsi makanannya yang relatif banyak namun minus kandungan nutrisinya, bisa juga pola hidup bersih dan sehatnya kurang yang dapat menimbulkan cikal bakal stunting. 

Hal tersebut kembali ditegaskan oleh Dr. H. Salim, Kapuskes Babelan 1, yang turut hadir dalam program GREBEK STUNTING. 

"Sebagai cikal bakal untuk selanjutnya kita juga mau meningkatkan posyandu, agar sasarannya bisa lebih baik lagi," terang Dr. H. Salim. 

Menurutnya, sasaran dari posyandu ini belum memenuhi target. 
" Kalau dulu yang datang ke posyandu masih diangka 50%. Namun dengan moment ini kita harapkan ke depannya posyandu di Desa Kedung Pengawas atau wilayah Kecamatan Babelan serta umumnya di Kabupaten Bekasi yang hadir bisa mencapai lebih dari 50%. Karena sasaran kita targetnya adalah 85 %, " papar H. Salim. 

"Jadi, lanjut Dr. Salim, mudah-mudahan dengan adanya kerja sama lintas sektoral, baik dari koramil, polsek, Desa/kelurahan, RT/RW/Kadus, dan juga semua komponen masyarakat, kunjungan ke posyandu ini bisa mencapai 85%. Dan juga laporannya itu bisa terlapor kan. Sehingga kegiatannya itu ter monitor baik dari puskesmas dan lintas sektoralnya, " tuturnya lagi. 

Sementara itu, ter monitor untuk kasus stunting di wilayah Bebelan ada 4 kasus. Namun di Desa Kedung Pengawas hanya ada 1 kasus, Desa Kedung Jaya 1 kasus, dan di Kelurahan Kebalen ada 2 kasus. 

Lebih lanjut dikatakan Dr. Salim, " setelah ini kita validasi lagi, kita ukur lagi.  Kita akan tindak lanjuti untuk pengecekkan kesehatannya. Karena sehubungan dengan gizi itu biasanya ada penyakit-penyakit tertentu yang dapat mengurangi tinggi badan dan berat badannya, "

Apalagi Jika sasaran dari kunjungan posyandu ini mencapai 85%, akan lebih mempermudah kita sebagai tim kesehatan jika ada permasalahan gizi buruk (stunting) ini," lanjut Dr. H. Salim, Kapuskes Babelan 1. 

Dilokasi yang bersamaan, Kades Kedung Pengawas Nasarudin menyampaikan, " Antisipasi dari pemerintah setempat khususnya atau dari pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan adalah dengan menghidupkan posyandu. 

"Karena dari posyandu itulah kita dapat memonitor berat badan dan tinggi badan si anak, serta ibu-ibu hamil, " kata Kades. 

Kades Kedung Pengawas, H. Nasarudin menyampaikan bahwa kasus stunting di Desa Kedung Pengawas hanya ada 1 kasus. 

"Kami dari pihak Pemdes Kedung Pengawas, pihak Kecamatan Babelan, Polsek Babelan, dan Koramil Babelan tentunya sangat mendukung kegiatan seperti ini. Artinya kami tidak menutup mata dengan kondisi warga kami yang mengalami kasus stunting seperti ini. Walaupun kasus stunting di desa kami hanya 1 kasus, "

"Harapan kami, agar pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bekasi juga berperan aktif untuk sama-sama bekerja sama untuk menumpas kasus stunting (gizi buruk) ini, " pungkas kades.(*Ayu)

Kabupaten Bekasi#Media Budaya Indonesia#

Komentar

0 Komentar