Jakarta Utara l Media Budaya Indonesia - Perguruan pencak silat Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir atau yang lebih dikenal Ps TTKDH melaksanakan tradisi Keceuran yaitu ritual meneteskan air khas Tjimande yang sudah diramu dan sudah didoakan ke bagian mata serta mulut keceuran Tjimande ini sejak dahulu sudah dijalankan setiap bulan maulud oleh para leluhur pesilat dan perguruan Tjimande sekitar Beratus tahun yang lalu, Kamis (13/10).

Adapun dalam ritual tersebut harus diadakan rujakan yang terdiri dari tujuh macam buah yang berbeda, kue - kue kering tujuh macam, ayam bekakak dan tumpengan dan minyak tjimande untuk membalur tangan maupun kaki seperti yang sudah dicontohkan oleh para pendahulu dan leluhur tjimande.

Tradisi Keceuran Ps TTKDH kali ini diadakan di Kantor DPW Ps TTKDH Jakarta Utara di Jalan Marunda Besar RT. 03/07 Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Rangkaian acara dibuka dengan Tawasulan kepada Nabi Muhammad SAW, Para sahabat, Para Syaikh, Wali - wali Allah dan para leluhur pendiri persilatan Tjimande khususnya dan pada kaum muslimin dan muslimat pada umumnya dilanjutkan pembacaan manakib Shaikh Abdul Qodir Jailani dan pembacaan ratib Al Haddad.

Pada kegiatan Keceuran kali ini PS TTKDH sekaligus memberikan santunan kepada anak yatim piatu, prosesi Keceuran dilakukan oleh para sesepuh dan pinisepuh serta guru - guru Tjimande, peserta Keceuran yang hadir diperkirakan sekitar 1000 peserta yang sebagian besar terdiri dari pengurus perguruan dan siswa dari beberapa pedepokan silat Ps TTKDH yang tersebar di wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPW Ps TTKDH Jakarta Utara Bang Samsul Komar, Ketua Pendekar Pesilatan Banten Jakarta Utara TB. Gugun Rahmat, SH, Ketua Umum IPSI Jakarta Utara Bang Indra Darmawan.

Dengan diadakannya Keceuran Tjimande Ps TTKDH setiap bulan Maulud ini terbukti bahwa kesepuhan Ps TTKDH Jakarta Utara masih tetap memegang dan menjaga kelestarian tradisi Keceuran Tjimande Ps TTKDH sebagaimana yang sudah diamanahkan dan diajarkan oleh para leluhur dan pendahulu pendiri persilatan Tjimande sejak Beratus tahun lalu, sampai saat ini," tutur Kang Ibra selaku Litbang di Ps TTKDH Jakarta Utara saat dikonfirmasi Wartawan media budaya Indonesia. (*Ahmad)