Proyek Pengurugan Pertamina EP Field 3 Jatibarang Menuai Kontroversi

INDRAMAYU | Budaya Indonesia - Proyek pengurugan lokasi sumur bor Akasia STO 3 Pertamina EP Field 3 Jatibarang yang terletak di Desa Sumbon, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu banyak menuai kontroversi. ( 16/5/2022 )

Bermula dari pasokan urugan tanah merah yang menuai banyak pertanyaan di kalangan masyarakat, Ormas, LSM dan Media, terkait legalitas asal muasal material (tanah merah) atau Izin Quary.
Saat team awak media melakukan penyelusuran ke lokasi Proyek pengurugan pada 15/5/2022.

Tim dari awak media terus mencoba gali informasi, Namun sangat disayangkan ketika hendak mengkonfirmasi kepada pihak pengelola perusahaan PT Dela, tidak ada satupun yang bisa dikonfirmasi secara langsung pada saat itu, sehingga sampai sa'at ini belum ada kejelasan dari pihak perusahaan.

” Setelah dimintai keterangan yang diduga salah satu pekerja pihak dari perusahaan PT Dela mengaku didepan para awak media, kalo dirinya hanya sebatas. mengesub saja disalah satu oknum ormas sementara orang tersebut , mengatakan silahkan kalo ingin konfirmasi kepda ormas saja." Katanya

Lalu dari penyataan orang tersebut, Awak media mengajukan beberapa pertanyaan mengenai siapa perwakilan dari pihak perusahaan yang bisa dikonfirmasi pada hari ini, dengan jawaban yang sama silahkan itu orangnya lagi duduk di dalam warung." Imbuhnya

saat itu juga sesuai dari petunjuk orang tersebut yang di duga pekerja dari PT.Dela kepada tim jurnalis segera mendatangi orang yang dianggap penting bisa bertanggung jawab dari segala urusan yang berkaitan dengan perusahaan PT Dela .

Sehingga pada saat itu juga beberapa awak media langsung mendekati Dani, Berawal dari awak media mencoba untuk mempertanyakan kepada saudara Dani.
Sambutan awal oknum ormas terlihat tidak terima, Dengan nada keras, Kemarahan oknum ormas yang sempat membentak marah-marah sambil tangannya menggebrak meja, Diduga oknum anggota ormas tersebut seakan tidak suka dengan keberadaan para awak media, padahal maksud dan tujuan dari tim media sekedar ingin konfirmasi dengan adanya kegiatan proyek yang sedang dilakukan.

Dani saat dikonfirmasi awak media di lokasi pengurugan mengatakan bahwa proyek pengurugan tersebut dirinya yang megang, sedangkan PT. DELA sebagai kontraktor nya.

" Semua terkait proyek ini saya yang megang, kalau pak Joni dari PT. DELA sebagai kontraktor nya tidak pernah datang ke lokasi, saya sendiri yang nyuplai tanah belum pernah ketemu sampai hari ini." Ungkapnya.

Ketika awak media menanyakan asal material (tanah merah) tersebut Dani menambahkan bahwa tanahnya berasal dari Quary Desa Cibuluh Sumedang.
"Asal tanah yang kita ambil dari Cibuluh Sumedang, kalau nanti pengen lebih jelasnya nunggu pak Joni aja, sekarang pak Joni nya lagi di Karawang". Tambahnya.

Sementara itu Akno ketua harian DPP LSM IK ( Inovasi Kemaslahatan ) yang kebetulan berada di lokasi yang sama dan mengetahui kejadian ini mengutuk keras atas apa yang sudah dilakukan oleh oknum anggota ormas kepada beberapa awak media.
( Cp )

Komentar

0 Komentar