TNI Adaptif, Inovatif dan Solutif Dalam Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
- Redaksi
- Rabu, 16 November 2022 11:24
- 88 Lihat
- TNI
Kab. Bandung Barat, Media Budaya Indonesia - Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto yang juga sebagai Komandan Komando Garnisun Tetap (Kogartap) II/Bandung, pimpin apel gabungan dan olahraga bersama se-wilayah Kogartap II/Bandung, bertempat di lapangan hitam Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar Kab. Bandung, Senin (14/11/2022).
Apel gabungan se- wilayah Kogartap II/Bandung kali ini merupakan apel gabungan Semester II tahun 2022, diawali olahraga sepeda santai yang start dari Mako Kogartap II/Bandung Jl. Nias No. 3 dan finish di Mako Pusdiklatpassus Kopassus. Bersepeda santai tersebut diikuti para pejabat dari lingkungan TNI, lingkungan TNI AD, AL dan AU.
Komandan Kogartap II/Bandung pada apel gabungan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan apel gabungan dalam rangka sinkronisasi, sharing informasi dan menjadi wahana dalam pemetaan-penataan sistem.
Lanjut dikatakannya, berbagai langkah nyata yang telah dilakukan Kodam III/Slw dalam upaya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diantaranya membuka lahan jagung seluas 100 ha dengan menggunakan Bios 44 DC di wilayah Kab. Subang. Selain itu juga memanfaatkan lahan seluas 19 ha yang merupakan lahan kritis bekas galian pasir, setelah diolah menggunakan Bios 44 DC lahan tersebut menjadi subur sehingga dapat ditanami kembali menjadi perkebunan.
"Semua itu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, dengan demikian diharapkan mereka tidak akan mudah terhasut," jelas Pangdam.
Upaya yang telah dilaksanakan Kodam III/Slw tersebut, adalah untuk mendukung kebijakan pemerintah. Terutama dalam mempercepat pertumbuhan perekonomian, mengentaskan kemiskinan serta menciptakan lapangan pekerjaan dengan mengacu pada aspek adaptif, inovatif dan solutif, serta menjawab kebutuhan masyarakat dengan cepat.
“Bagaimana kita memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cepat, dengan cara tidak instan namun melalui proses, yang berdampak pada simbiosis mutualisme dan mempunyai nilai berkelanjutan. Kalau program kita tidak mengacu kepada ketiga aspek tersebut berarti tidak mempunyai potensi untuk mempersatukan kembali,“ jelas Dankogartap.
"Kodam III/Slw sudah melaksanakan karya nyata bukan kata," ujar Dankogartap.
Terkait pemanfaatan inovasi teknologi, Dankogartap mengatakan bahwa Kodam III/Slw telah melakukan pendekatan-pendekatan teknologi untuk keperluan militer, yang juga bisa dimanfaatkan dan diaplikasikan di masyarakat. Teknologi tersebut dapat menjadi modal dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah. Peralatan tersebut dimanfaatkan sebagai upaya awal dan masih dalam skala terbatas, untuk selanjutnya dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah.
"Sasarannya _*heart and mind*_ dan harus diwujudkan dengan cepat. Karena kalau tidak, akan terpengaruh oleh idiologi lain, karena keadilan yang tidak bisa diwujudkan,” jelasnya.
Lanjut dikatakan Dankogartap, bahwa berbagai teknologi terapan inovasi Kodam III/Slw telah diimplementasikan di masyarakat, diantaranya pemanfaatan Bios 44 DC untuk percepatan serta efisiensi pertumbuhan udang, selain itu juga pemanfaatan Bios 44 DC pada tanaman karet yang dianggap sudah tidak produktif dalam waktu 20 hari bisa produktif kembali, kemudian alternative pengadaan es batu dari air laut dengan mesin pengolah air.
Selain itu juga telah memberikan pendampingan kepada anak-anak SMK di Garut dalam pembuatan pompa Hidram, yang dimanfaatkan untuk membantu petani mengairi persawahan, kegiatan Babinsa sebagai pelopori budidaya jamur serta mengajarkan masyarakat pesisir pantai membuat perahu semen.
Kodam III/Slw juga mengembangkan Sistem Informasi (Sisfo) dan Sistem Komunikasi (Siskom) yang terintegrasi. Selama ini Sisfo dan Siskomnya masing-masing dan banyak terjadi kendala, untuk mengatasinya maka dibangun Sisfo dan Siskom yang Terintegrasi dan memudahkan dalam bekerja. Namun saat ini masih sedikit terkendala dengannya ego sektoral, doktrin-doktrin dari tiap bagian.
Diterangkan lebih lanjut, bahwa dalam operasi Sishankamrata yang melibatkan seluruh potensi kekuatan yaitu komponen utama, cadangan dan pendukung harus bersatu dan selaras. Terkait hal itu perlu suatu wahana bersama dalam bentuk kegiatan. Capaiannya adalah sampai pada latihan rutin tiap tahun yang melibatkan 3 matra.
Selepas apel gabungan, acara dilanjutkan dengan senam aerobik. Apel gabungan dan olahraga bersama dihadiri pula Ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Pertiwi, Persit KCK PD III/Slw, Pia Ardya Garini Bakorda Bandung, Jalasenastri dan IKKT PWA Cab.BS VII Kogartap II/Bandung. (Pendam III/Slw/JH)