Kesenian Berokan Indramayu Semakin Di Minati Masyarakat, Wa'aong Terus Berkomitmen Melestarikan
- Redaksi
- Senin, 17 Januari 2022 08:06
- 176 Lihat
- Seni dan Budaya
Indramayu l Budaya Indonesia - Wa'aong Grup Pelestari kesenian Berokan dan Jaran Cecek semakin di minati oleh masyarakat dari semua golongan dan Usia yang berkunjung ke Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) Jatibarang. Desa Jatibarang, Kec. Jatibarang, Kab. Indramayu.( 16/1/2022 )
Berokan adalah salah satu kesenian daerah yang ada di indramayu.
kesenian Berokan Khas Indramayu memang mempunyai ciri tersendiri yang membedakan ikon sejenis dengan daerah lain. “Kepala Berokan” lebih tipis, dibanding dengan ikon sejenis dari daerah lain. Selain itu, ada semacam “ekor” yang terhubung dengan tongkat kecil untuk pegangan pemain “kedua” (bila diperlukan). Belum ada referensi yang menjelaskan mengenai “struktur” Berokan khas Indramayu ini. Apapun factor yang “membidani” terlahirnya karakter Berokan di Indramayu, jelas memasukkan unsur kehidupan pesisir pada umumnya, dimana kehidupan digaris pantai utara jawa mengharuskan untuk mencermati pengaruh “bahasa laut”.
Ritual yang harus dijalani oleh para pelaku seni Berokan-pun menjadi sebuah event yang mengandung potensi besar untuk dicermati. Lelaku yang harus dipatuhi oleh pelaku, merupakan bukti eksistensi pengaruh alam yang membawa berjuta Ayat-ayat Sang Kholiq. Kepasrahan sang Pelaku Utama saat mulai memegang “Kepala Berokan” untuk kemudian dikenakannya, adalah visualisasi “kepatuhan” Makhluk kepada Kholiqnya. Kepasrahan itupula yang kemudian menenggelamkan pelaku seni Berokan kedalam nuansa magis yang teramat kental.
Keriuh-rendahan pertunjukkan Seni Berokan, berikut apapun alasan pementasannya, tetaplah menjadi satu sajian yang mengemas filosofi keluhuran nilai budaya warisan nenek moyang. Doktrin yang mengejawantahkan sebuah keharusan untuk tetap tunduk dihadapan Dzat yang Maha Memiliki, teraktualisasi dengan sempurna, saat pertunjukkan seni Berokan berakhir dengan “menidurkan” ikon pementasan.
Melihat kekayaan filosofinya, patutlah kiranya kesenian Berokan menempati “rating” tinggi untuk tetap “diperhatikan” selayaknya Potensi Seni dan Budaya lainnya. Balutan teknologi canggih pada saat pementasan kesenian Berokan, mungkin akan menjadi daya tarik tersendiri, tentunya dengan tidak melepas dan menghilangkan nilai kesakralan “Sang Berokan” itu sendiri.
Wa'aong selaku pelaku seni Berokan mengatakan " Sebagai Penerus kesenian Berokan, Kami bersama rekan rekan yang tergabung dalam Grup Wa'aong berkomitmen dan konsisten terus melestarikan kesenian Berokan dan Jaran Cecek khas Indramayu.
Dengan terus dilestarikan dan di pertunjukan di hadapan masyarakat luas, Semoga anak anak generasi muda sekarang dapat mengetahui tentang kesenian Berokan dan mau mencintai serta turun serta melestarikan." Ungkapnya
Wa'aong juga menambahkan " Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang ada di RTH Jatibarang, Yang telah mau menyaksikan penampilan seni Berokan dan Jaran Cecek." Tuturnya
Sementara masyarakat yang memadati RTH Jatibarang merasa sangat terhibur menyaksikan penampilan kesenian yang di tampilkan Wa'aong Grup.
Jaky masyarakat desa Kliwed yang tidak sengaja singgah di RTH Jatibarang mengungkapkan " Saya sangat bangga dengan apa yang telah di pertunjukan dalam pementasan kesenian Berokan ini,
Ini sangat baik bagi anak anak yang juga banyak hadir. Sehingga generasi sekarang dapat mengetahui kesenian asli daerahnya.
Semoga kesenian Berokan dan Jaran Cecek khas Indramayu terus tetap di lestarikan oleh pelestari Seni dan budaya Indramayu." Tandasnya
( Cp )