PC IMM Banyumas Gelar Madrasah Assiyasah Nasional Mengusung Tema " Korelasi Ideopolitor dengan IMM Guna Mewujudkan Kader Ikatan yang Kritis dan Kreatif "

  • Redaksi
  • Kamis, 17 November 2022 14:52
  • 153 Lihat
  • Berita Umum

Banyumas l Media Budaya Indonesia - Madrasah Assiyasah Nasional Pimpinan Cabang Banyumas diselenggarakan mulai (Senin 14 November 2022 sampai Rabu 16 November 2022) bertepatan dengan 19-21 rabiul akhir 1444 H. 

Dalam kegiatan ini peserta dibina agar memiliki pemikiran kritis dan terbuka terhadap isu-isu politik yang ada didalam negeri dan luar negeri, peserta mendapat materi tentang strategi politik bangsa, Muhammadiyah dikancah politik nasional, dan komunikasi masa. 

Madrasah Assiyasah ini dibuka pada hari Senin yang kemudian dibuka dengan stadium general, di aula abu Dardiri PDPM Banyumas, pelaksanaan madrasah Assiyasah sendiri berada di wisma Patria muda,  dalam forum ini saya sebagai penulis yang merupakan salah satu peserta memandang bahwa kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memiliki pemikiran yang kritis dan luas serta memiliki literasi yang cukup mumpuni, dengan forum ini memantik diri saya agar dapat lebih jauh mengenal politik, serta dapat menjadi pemuda yang kreatif dan berdaya saing, tidak kalah dengan kader organisasi lain yang dalam kuantitas dibidang politiknya lebih banyak.

Selain itu dengan adanya madrasah assiyasah ini dapat menjadi wadah bagi kader kader ikatan dari dalam dan luar Banyumas dalam menyambung tali silaturahmi, dengan ini kader Muhammadiyah dapat menyatukan pemikiran-pemikiran cemerlang. 
Solidaritas antar kader IMM yang asal komisariatnya berbeda dapat ditumbuhkan, serta dapat menambah loyalitas kader terhadap Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Muhammadiyah itu sendiri.

Tak jarang dalam diskusi terjadi pro dan kontra tetapi semua peserta dapat menanggapi hal tersebut dengan baik dikarenakan kesadaran bahwa perbedaan pemikiranlah yang justru nantinya akan mewujudkan gagasan ide cemerlang jika dapat ditelaah. Peserta madrasah assiyasah nasional ini sebenarnya berjumlah 33 kader tetapi pada pelaksanaannya hanya 13 kader yang hadir, kader yang hadir ini berasal dari universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Islam negeri prof.K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dan universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 

Peserta madsi ini berasal dari berbagai latar belakang program studi yang berbeda diantaranya ada yang berasal dari program studi hubungan internasional, pendidikan agama Islam, pendidikan kewarganegaraan,pendidikan sejarah, psikologi, dan sejarah peradaban Islam, hal tersebut lah yang memicu perbedaan sudut pandang dari peserta

(One/awy)

Banyumas # Media Budaya Indonesia #

Komentar

0 Komentar