SUMUT | Budaya Indonesia - Program PRAWITA GENPPARI dalam memajukan dunia pariwisata di Indonesia seakan tidak pernah habis. Jejak digital bisa menjadi saksi perjalanan ke berbagai daerah. Nya sangat sibuk meski semua berasal dari kocek pribadi, artinya tidak ada dukungan anggaran dari pemerintah. Tapi semua itu tidak membuatnya lesu tanpa gairah.

" Dalam setiap kesempatan kunjungan ke berbagai daerah, PRAWITA GENPPARI selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam para sesepuh yang ada di masing-masing daerah ", ujar Ketum DPP PRAWITA GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Langkat, Senin (17/10).

Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan ziarah ke makam Syech Abu Salam atau lebih dikenal dengan Datuk Landak di kecamatan Bohorok, kabupaten Langkat, propinsi Sumatera Utara.

Menurut Dede, kegiatan ziarah kubur ini dilakukan mengingat bahwa ziarah kubur sesuatu yang baik untuk dilakukan agar kita senantiasa mengingat kematian. Dengan ingat mati, maka perbuatan dan ucapan akan lebih terjaga, dan semakin meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kedua, juga sebagai bentuk penghormatan kepada para pini sepuh yang telah berjasa membangun daerahnya. Ketiga, mengintegrasikan keragaman potensi wisata alam dengan wisata religi.
 
Kunjungan kali ini didampingi oleh jajaran calon pengurus DPD PRAWITA GENPPARI kabupaten Langkat dan juga DPW PRAWITA GENPPARI propinsi Sumatera Utara. Nampak hadir DR. Syafrizal, Erwin, Butar - Butar, dan yang lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Dede banyak memberikan arahan terkait dengan program pengembangan desa wisata yang harus tetap menjaga kelestarian lingkungan, kebersihan, keamanan, keramahtamahan, dan lain - lain.

" Semua jajaran pengurus harus solid, saling mengisi dan kreatif. Jangan hanya meriah saat pelantikan saja, tetapi selanjutnya sepi bahkan hampir mati. Dalam AD/ ART organisasi jelas tercantum jika dalam 3 bulan tidak ada kegiatan organisasi, maka pengurusnya otomatis dibekukan ", pungkas Dede mengingatkan.
( Cp )