Dilantik Jadi Pj. Gubernur DKI, Teguh Setyabudi Gerak Cepat Lanjutkan Pembangunan Jakarta sebagai Kota Global
- Redaksi
- Jumat, 18 Oktober 2024 14:18
- 101 Lihat
- Berita Umum
Jakarta, Media Budaya Indonesia.Com.- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melantik Teguh Setyabudi menjadi Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Jumat (18/10). Dalam acara tersebut, Mendagri Tito juga melantik Pj. Gubernur Papua Tengah Anwar Damanik.
Usai dilantik, Pj. Gubernur Teguh Setyabudi berkomitmen untuk bergerak cepat dan bekerja keras dalam melanjutkan program pembangunan Kota Jakarta menuju kota global. Untuk mewujudkannya, ia akan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, salah satunya Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Saya berterima kasih kepada Presiden RI, Mendagri, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Tentu saja, saya memohon dukungan dari seluruh pihak, baik itu Forkopimda, seluruh jajaran Pemprov DKI, elemen masyarakat, lembaga, dan semuanya. Mudah-mudahan saya bisa mengemban tugas ini untuk melanjutkan apa yang sudah dibangun dan dilakukan oleh Pj. Gubernur sebelumnya yang mengarah Jakarta sebagai kota global,” kata Pj. Gubernur Teguh.
Kemudian, ia menjelaskan beberapa program prioritas yang akan dilakukan, yaitu mendukung dan menyukseskan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih yang akan digelar pada Minggu, 20 Oktober 2024 di gedung MPR/DPR RI. Lalu memastikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 dapat berjalan dengan baik, jujur, adil, langsung, umum, bermartabat, dan berintegritas. Selain itu, memasuki musim hujan pada akhir 2024, Pemprov DKI akan mempersiapkan diri untuk mengantisipasi musim hujan, sehingga dapat meminimalkan dampak banjir.
“Kami akan mencermati program-program yang ada. Program yang sudah baik di era Pj. Gubernur sebelumnya pasti akan kami lanjutkan. Program yang kurang, kita sama-sama perbaiki. Juga kami akan mencermati berbagai isu aktual yang sifatnya reguler dan tematik. Tentu saja, sebagai Pj. Gubernur, kami juga akan memastikan roda pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan baik seiring dengan pembinaan kepada masyarakat. Untuk itu, kami siap menerima masukan dari seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Pj. Gubernur Teguh melanjutkan, untuk mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global, persiapan perlu dilakukan dalam berbagai aspek, terutama Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga, pembangunan dapat berjalan lancar dan sesuai target.
“Sebagai kota global, yang harus disiapkan bukan hanya fisiknya saja, tetapi juga mempersiapkan SDM, baik dari sisi tataran birokrasi pemerintahan maupun masyarakatnya sendiri. Kita harus mampu menyiapkan berbagai sarana prasarana infrastruktur agar bisa menjadi pusat perdagangan dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Semuanya harus kita siapkan sebaik-baiknya, nanti kita petakan. Mudah-mudahan semua harapan dari seluruh elemen masyarakat dapat terwujud,” terangnya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menilai, Pj. Gubernur Teguh mumpuni dalam memimpin Kota Jakarta ke depan. Sebab, Pj. Gubernur Teguh mempunyai pengalaman sebagai Pj. Gubernur di dua provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Utara. Dengan pengalaman terakhirnya sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri.
“Dengan pengalaman kerja di Kemendagri dan dua kali menjadi Pj. Gubernur, serta kemampuan akademik yang cukup intelektual, maka kami tidak meragukan kemampuan Pak Teguh dalam memimpin Jakarta. Tetapi tentunya, tetap harus perlu berkoordinasi dengan Pak Heru Budi Hartono,” kata Tito.
Ia juga menitipkan sejumlah program prioritas kepada Pj. Gubernur Teguh, di antaranya mendukung proses serah terima pimpinan negara, yaitu Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih, serta dapat mengatasi permasalahan yang dialami oleh Kota Jakarta, seperti polusi udara, daerah kumuh, dan banjir.
“Saya juga meminta Pak Teguh untuk mempersiapkan konsep Jakarta ketika nanti tidak menjadi Ibu Kota Negara, tetapi Daerah Khusus Jakarta. Ibu kota negara pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), maka ini harus disiapkan konsepnya dari pusat ekonomi dan jasa, hingga menjadi kota global,” tegasnya.
(Sutarno)