Jakarta Utara, Media Budaya Indonesia.Com — Kepolisian Sektor (Polsek) Pademangan kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketertiban dan keamanan wilayah melalui pelaksanaan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) dalam rangka Operasi Berantas Jaya 2025.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.30 WIB ini menyasar sejumlah titik rawan gangguan ketertiban umum di wilayah hukum Polsek Pademangan, Jakarta Utara. Operasi dipimpin oleh Pawas Panit IK Polsek Pademangan, Aiptu Ukar Hadi, dan melibatkan 28 personel gabungan dari Polsek Pademangan dan Satpol PP Kecamatan Pademangan.

Salah satu langkah awal dalam kegiatan ini adalah penurunan dua bendera milik salah satu organisasi masyarakat (Ormas) di kawasan Ancol, yang dianggap melanggar ketentuan tata tertib ruang publik. Proses penurunan dilakukan secara humanis dengan kolaborasi antara petugas kepolisian dan personel Satpol PP.

Tak berhenti di situ, tim patroli kemudian bergerak ke lokasi proyek pembangunan Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Section Harbour Road II, Jl. RE Martadinata, Pademangan Barat. Di lokasi tersebut, petugas berhasil mengamankan 18 orang yang diduga melakukan pencurian kabel tembaga dari galian milik PLN yang sudah tidak aktif.

Para terduga pelaku terdiri dari berbagai usia dan latar belakang, seluruhnya berdomisili di sekitar wilayah Budi Mulia, Pademangan. Bersama mereka, diamankan sejumlah barang bukti seperti gergaji, palu, golok, mesin gerinda, dan potongan kabel tembaga.

Kapolsek Pademangan, Kompol Immanuel Sinaga, S.H., S.I.K., M.H., yang turut memimpin langsung pengamanan di lokasi, menjelaskan bahwa pihaknya akan mendalami peran masing-masing individu.

"Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen kami dalam menciptakan lingkungan yang aman, bebas dari premanisme, aksi kriminal, dan pelanggaran hukum lainnya. Kami akan terus berkolaborasi dengan unsur pemerintah daerah dan masyarakat," ujar Kapolsek.

Operasi Berantas Jaya 2025 menargetkan berbagai potensi gangguan seperti aksi premanisme, atribut Ormas di tempat tidak semestinya, geng motor, praktik pungli, hingga penagih utang ilegal.

Sepanjang kegiatan, pendekatan persuasif dan profesional tetap menjadi prioritas utama. Tidak ada tindakan represif kecuali dalam kondisi yang memang membutuhkan penegakan hukum tegas.

Seluruh terduga pelaku telah dibawa ke Mapolsek Pademangan untuk penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut, sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

(NK)