PT. Pertamina Tutup Mata Dan Telinga Ataukah Takut, Ada Apa ?

  • Selasa, 21 Juni 2022 18:06
  • 13 Lihat
  • Kriminal

INDRAMAYU l Budaya Indonesia  - Di langsir dari pemberitaan sebelumnya terkait Dugaan pengoplosan LPG gas Pertamina di wilayah Desa Sukalila, kecamatan jatibarang, Kabupaten Indramayu seakan semua pihak tutup mata dan tutup telinga. ( 21/6/2022 )

Terkonfirmasi di Desa Sukalila, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu Jawa Barat terdapat Perusahan SPBE/SPPBE yang diduga ilegal yang mana tidak memenuhi persyaratan umum dan sarana yang sudah ditentukan oleh PT.Pertamina (Persero). Hal tersebut membuat keresahan baik bagi pihak Desa maupun masyarakat sekitar.

Menurut keterangan Abdulloh penjaga gudang tempat pengoplosan gas SPBE/SPPBE tanpa nama tersebut saat awak media melakukan investigasi pada (26/03/2022) lalu, Ia mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak mengetahui siapa pemiliknya namun dirinya mengakui bahwa dibelakangnya ada oknum polisi dari Mabes POLRI sebagai bekingnya.

" Kalau yang punya perusahaan ini sih saya tidak tahu, namun saya pernah melihat dan mendengar kalau bekingnya orang Mabes Polri." Ucapnya.

Dari penyelusuran awak media selanjutnya, Diketahui sebuah kegiatan pengoplosan Gas dari mobil tangki LPG PSO (Public Service Obligation) Pertamina Ke mobil tangki perusahaan tanpa nama dan bright gas tanpa alat keamanan (safetty) apapun, Hal ini membuat geram Urip Triandri selaku ketua Lembaga Advokasi Wartawan WWN ( Wadya Warta Nusantara ).

Urip mengatakan " Saya merasa heran saja, Kok kegiatan kejahatan yang sudah cukup lama dan sangat membahayakan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar tidak ada penindakan tegas dari aparat penegak hukum ataupun dari pihak PT. Pertamina sendiri. Apakah semua sudah buta dan tuli ?  Apakah harus ada korban jiwa dulu baru ada penindakan ? Dan sudah berapa banyak kerugian negara ? Sungguh miris penegakan keadilan di negara kita ini. Terlebih pihak PT. Pertamina harus bertanggung jawab penuh dan mengusut tuntas siapa yang bermain dikarenakan Pertamina adalah perusahaan BUMN atau perusahaan raksasa milik negara." Ucapnya

Urip Triandri juga sangat menyayangkan sikap pejabat terkait TBBM Pertamina yang enggan menemui awak media untuk di konfirmasi.

" Apa fungsinya karyawan yang ada di TBBM Pertamina jika bersikap seperti itu, Diam dan bungkam serta menghindar. Apa jadinya negara kita ini jika masyarakat mencari kepastian hukum akan tetapi Aparat Penegak Hukum tidak hadir di tengah tengah masyarakat.
Juga apa jadinya jika yang ada di TBBM Pertamina Balongan engga ada di tengah masyarakat pula." Imbuhnya 

Dan di saat awak media mencoba melakukan konfirmasi melalui TBBM ( Terminal Bahan Bakar Minyak ) Pertamina, Awak media mencoba mencari petugas terkait, Akan tetapi cuma hanya mendapat keterangan dari salah satu petugas scurity.

Ia mengatakan " Sebelumnya juga anggota dari kepolisian pernah datang kesini untuk mempertanyakan terkait kegiatan yang ada di desa sukalila.
Coba saja hubungi kepala scurity pak Hasyim." Pungkasnya

Selanjutnya awak media berusaha menghubungi Hasyim melalui pesan WhatsApp untuk dapat bertemu, Akan tetapi Hasyim enggan memberikan komentar kepada awak media.

Hasyim mengatakan dalam pesan WhatsApp 'nya " Saya bukan pegawai pertamina pak, Saya TNI yang di tugaskan di wilayah jakarta barat untuk pengamanan obyek vital, jadi kalau masalah kedalam saya gak tau.
Maaf Pak, monggo Bisa langsung ke polisi saja atau ke comrel, Kalau saya hanya BKO TNI yang di tugaskan untuk menjaga obvitnas, jadi bukan menjadi kapasitas dan wewenang saya untuk menjawab." Ungkapnya
( Cp )

Komentar

0 Komentar