Jember, Jawa Timur l Media Budaya Indonesia - Setelah pembacaan do'a yg di pimpin oleh Gus Baiquni Purnomo, Kepala Desa Lojejer Wuluhan Jember Mohamad Sholeh,S.H.,M.Si berjalan berada di barisan paling depan di dampingi sang istri beserta kedua putranya sebagai simbol diberangkatkannya kirab gunungan dari Pertigaan jalan krajan Lojejer hingga ke Pendopo Desa Lojejer Wuluhan Kabupaten Jember, Sabtu (25/6).

Ribuan warga terlihat antusias kirab gunungan, sambil mengangkat gawai mereka untuk mengabadikan momen tradisi arak - arakan gunungan.

Tidak hanya gunungan, suasanapun semakin meriah dengan berbagai kesenian lokal yang mengiringi kirab tersebut.

"Alhamdulillah tahun ini akhirnya kita bisa mengadakan Arak - arakan gunungan Hasil bumi Lojejer yang pertama kalinya,dan akan di laksanakan setiap tahun. Selain itu kita menyelenggarakan kesenian budaya serta memperkenalkan kepada masyarakat luas terutama kesenian dan budaya yg ada di Desa Lojejer," tutur Kades Lojejer. 

Kirab ini di ikuti ribuan masyarakat dan menampilkan kesenian dan budaya Lokal," imbuhnya.

Lebih lanjut, tradisi ini menjadi wujud syukur kita atas hasil bumi yang ada di Desa Lojejer. 

"Kegiatan ini dipersiapkan hanya dalam dua hari, saya bersyukur semua berjalan dengan baik dan masyarakat juga antusiasnya tinggi, ke depan yang pasti akan lebih baik lagi," tuturnya. 

Terdapat 3 gunungan hasil bumi dari 3 Dusun yang ada di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. 
Selain arak arakan yg di laksanakan sore hari 
Malamnya di gelar kesenian tradisional dan drama kolosal dari berbagai daerah.

Ikut hadir dalam acara ini para seniman Kabupaten Jember di hadiri konsultan kepurbakalaan dari Dinas Provinsi Jawa Timur, juga hadir Wantimpres dan serta Gus Baiquni Purnomo, Gus Mamba', Mbah Munawar, dan Gus O'ONG selaku Seniman penya'ir, Muspika Wuluhan, dan sejumlah Tokoh penting Kabupaten Jember. (TN/*Red)