Sebagai Lanjutan Aksi Agar DPRD Berpihak Kepada Masyarakat, ARI Kembali Gelar Aksi Mogok Makan
- Selasa, 27 September 2022 11:25
- 97 Lihat
- Berita Umum
INDRAMAYU | Budaya Indonesia - Aliansi rakyat Indramayu (ARI) menuntut dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Indramayu menyampaikan kekecewaan yang dianggap telah membohongi rakyat masa aksi yang kekuatannya sekitar (10) sepuluh orang lebih melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk kekecewaan terhadap ketua dewan SAEFUDIN SH.MH yang telah mana dianggap mengingkari kesepakatan serta menanda tangani didepan rakyat Indramayu, Pada Senin 26/9/2022.
"Menurut masa aksi ketua DPRD Indramayu telah mencederai serta melukai hati rakyat, telah mati hati nurani seorang pemimpin yang mana rakyat mengetahui wakil rakyat yang seharusnya menjadi tempat untuk mengadu dari berbagai keluhan rakyat nya"" sementara mereka hanya berdiam diri melihat keluhan rakyat, yang pada Akhir-akhir ini masa aksi terus menuntut serta menyuarakan anggota dewan segera melaksanakan hak angket sebagaimana yang sudah disepakati bersama oleh ketua dewan SAEFUDIN SH.MH.
Aliansi rakyat Indramayu didepan gedung DPRD kabupaten Indramayu melakukan shalat gaib sebagai mana simbol matinya demokrasi Indramayu, serta mendoakan para pemimpin yang telah mendahului sementara shalat itu sendiri di imami oleh Solikin yang mana ikut tergabung dalam gerakan aliansi rakyat Indramayu.
"Dari salah satu simpatisan masa aksi ARI bung Hatta menjelaskan untuk mewakili wawancara dari teman-teman media karena masa aksi pada hari ini tidak berorasi diam serta menjalankan aksi mogok makan sampai tuntutannya dikabulkan, menurutnya pemerintah Indramayu, pada saat ini sangat memprihatikan.
dengan hadirnya masa aksi mogok makan serta mogok bicara dari itu saya mewakili teman-teman untuk bicara sebagai simpatisan yang ikut kecewa kepada wakil rakyat serta menagih janji pada ketua dewan yang mana telah menanda tangani kesepakatan bersama disaksikan oleh rakyat Indramayu pada Selasa 20/9/2022 oleh sebab itu aliansi rakyat Indramayu menagih janji kepada Saefudin SH.MH", imbuhnya.
Selanjutnya ada beberapa tuntutan sambil membawa keranda mayat sebagai bentuk matinya demokrasi Indramayu tuntutan tersebut diantaranya.
1: turunkan bupati Nina Agustina
2: turunkan ketua DPRD Indramayu Safudin SH.MH
3: Tolak tari topeng 6001 bentuk eksploitasi piagam MURI
4:Gusur pabrik kerupuk di bantaran sungai Cimanuk
Dalam hal ini ketua (WWN) Wadya Warta Nusantara Urip Triandri dalam komentarnya telah mati demokrasi di kabupaten Indramayu mencederai serta melukai hati rakyat pemerintah Indramayu, tidak peduli dengan rakyat nya sehingga sampai hari ini aliansi rakyat Indramayu (ARI) terus konsisten menyuarakan keadilan menutut keadilan kepada pemimpin yang pura-pura tuli tidak mendengar aspirasi rakyat",tungkasnya.
( Cp )