Bandung l Media Budaya Indonesia.com - " Pada dasarnya setiap profesi memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan keahliannya menjadi sebuah karya yang memiliki nilai jual secara ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan. Namun hal ini belum banyak yang menyadarinya, apalagi memahami bagaimana cara menyiasati zaman yang semakin berat ini ", ungkap Wartawan Senior Dede Farhan Aulawi di Rancaekek Bandung, Selasa (25/7).

Hal tersebut ia sampaikan di kantor pusat Media MATA Group saat diundang untuk menyampaikan pandangannya terkait profesi kewartawanan saat ini. Dinamika tantangan tugas dirasakan semakin berat, namun di sisi lain tingkat kesejahteraan dinilai masih membutuhkan perhatian. Belum lagi masalah uji kompetensi profesi, kelengkapan administrasi dan legalitas, serta sarana dan prasarana yang diperlukan masih perlu ditingkatkan. Ujar Ketua Umum Persatuan Wartawan Pariwisata Indonesia (PERWAPI) ini.

Pada kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh puluhan pimred dan wartawan untuk diskusi masalah - masalah seputar dunia kewartawanan. Semua peserta tampak menyimak dengan seksama apa yang disampaikan oleh Ketum DPP PRAWITA GENPPARI ini. Oleh karenanya, Dede juga menyampaikan bahwa ada peran strategis para jurnalis untuk turut memajukan pariwisata, seni budaya dan produk kreatif UMKM di seluruh Indonesia.

Selanjutnya, Dede juga menjelaskan pentingnya diversifikasi produk berita untuk meningkatkan pangsa pasar pembaca, menambah viewer, dan meningkatkan traffic. Semua itu pada akhirnya akan bermuara pada ketertarikan sponsorship dan juga nilai nominal kerjasama.

Sebagai wartawan senior, nampak sekali saat Dede menjelaskan detail tantangan dunia jurnalistik. Hal ini terlihat saat mendiskusikan berbagai upaya yang mungkin bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan para insan media.

Di penghujung acara, Dede Farhan Aulawi memberikan beberapa masukan dan saran-saran dalam  media planning dan kerjasama publikasi media internasional.

"Aspek kreativitas akan menjadi sumber utama ketangguhan profesi. Untuk itu wawasan, keterampilan dan keinginan untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas produk tulisan menjadi sangat penting ", pungkas Dede.(AFG)