Abah Anton Charliyan Bersama Ceng Mujib Almagari Garut Kembali Bai'at 115 Anggota EXS NII Kepangkuan NKRI
- Redaksi
- Rabu, 01 Februari 2023 15:18
- 111 Lihat
- Sejarah
Garut, Jabar I Media Budaya Indonesia.Com -
Terpantau sebanyak 115 eks pengikut Negara Islam Indonesia (NII) di Garut, Jawa Barat melakukan ikrar kembali ke pangkuan NKRI. Tidak hanya itu, mereka juga kembali mengucapkan dua kalimat syahadat.
Bertempat di Gd.RA Lasminingrat, dengan penuh haru anggota Negara Islam Indonesia (NII) di bai'at dibawah kibaran Bendera Merah Putih untuk kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pembaiatan dilakukan oleh Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol.Purn.DR H Anton Charliyan, Kakesbang Kab. Garut , dan Ketua Umum ALMAGARI ( Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi ), KH M Abdul Mujib, yang lebih dikenal sbg Ceng Mujib.
Dalam sambutanya Mantan Kadiv Humas POLRI ini menekankan agar kita sebagai Single Mayoritas merupakan Tuan atau pemilik NKRI ini, sudah seharusnya berani melawan dengan tegas setiap bentuk kegiatan maupun sikap dan prilaku intoleran & Radikal.
Dirinya berharap jangan bersikap acuh tak acuh dan tidak mau tahu iika betul-betul ingin menjaga NKRI.
Karena salah satu ancaman nyata saat ini adalah gerakan-gerakan Intoleran. Yang mana gerakan -gerakan ini harus kita lawan bersama dengan tegas dan berani," tegasnya.
Menurut Anton Charliyan, pembaiatan yang dilaksanakan ALMAGARI ini bukan yang pertama kali. Selama satu Tahun ini yaitu tahun 2022 - 2023 dan sampai dengan hari ini sudah yang kelima kalinya.
Sementara itu Ketua Umum Aliansi Masyarakat Garut Antiradikalisme dan Toleransi (Almagari), Aceng Abdul Mujib mengatakan," Garut harus bersih dari paham-paham Radikal dan Intoleran. Negara harus Hadir dengan nyata, jangan bersikap setengah-setengah, karena jika bersikap ragu NKRI hanya akan tinggal nama saja alias 'Bubar: sebagaimana yang terjadi di Timur tengah, " papar Aceng Mujib.
"Deklarasi ratusan eks NII ini sudah lama ditunggu," katanya, kepada wartawan, Selasa (31/1/2023).
"Mereka menyatakan dengan penuh kesadaran atas penyimpangan ajaran NII dan rencana mereka untuk melakukan perlawanan kepada kedaulatan. Hingga kini, sudah ada 1.000 eks NII yang kembali ke NKRI," jelasnya.
Aceng Abdul Mujib juga menjelaskan bahwa ALMAGARI dibawah asuhan Anton Charliyan, telah berkali kali berusaha keras membuktikan kepada pemerintah bangsa dan negara untuk menyadarkan Eks NII kembali kepangkuan NKRI.
Karena selain Mantan Kadiv Humas Polri , lanjut Aceng Mujib, sosok Anton Charliyan saat ini dikenal sebagai Abah Anton, adalah juga seorang Penggiat Anti Radikalisme dan Intoleransi di Indonesia yang sangat gigih dan vokal.
"Dimana disetiap event yang berkaitan dengan hal tersebut kerap tampil terdepan untuk bersuara dan bersikap, " terang Aceng Mujib.
Ditambahkan Abah Anton, " Ini bukan hanya sekedar bicara tapi dibuktikan dengan aksi yang nyata dan sangat beresiko.
"Karena hal tersebut kata Abah Anton bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah.
Lebih lanjut dikatakan Abah , ' Boleh dicatat komunitas mana di negara ini yang berani melakukan Hal tersebut ?. Paling hanya Pasukan-pasukan Khusus TNI , Densus 88 dan BNPT Yang berani melakukannya," ujarnya.
Dan karena itulah, Mantan Kapolda Jabar ini menghimbau kepada pemerintah dan negara agar perlu memberikan 'Apreasi Khusus" kepada ALMAGARI ini. Karena dinilai pekerjaan yang sangat beresiko ini telah dilakukan secara riil di lapangan oleh ALMAGARI.
Masih kata Abah Anton, acara bai'at ini memang sengaja di gelar dalam rangka memperingati Milangkala HUT Almagari yang ke 1 ( Pertama ).
Salah satu tujuannya untuk menunjukan kinerja aksi nyata ALMAGARI sebagai Penggiat Anti Radikalisme dan Intoleran yang betul2 riil bekerja. Tidak hanya sekedar bicara atau NATO ( Not Action Talking Only) saja," imbunhnya.
Dan Ada sesuatu yang sangat unik dan menyentuh dalam acara pembaitan kali ini. Dimana sebelum di Bai'at para mantan NII ini diantar dengan Kirab Bendera Merah Putih plus Marching Band dan Barongsai.
Kemudian sebelum memasuki Gedung disambut tarian Lengser, Rampak Gendang cilik dan dikalungi karangan bunga.
Hal ini menurut Abah Anton adalah sebuah pendekatan kepada Eks NII yang sangat Humanis. Sehingga mereka semua merasa di "Ewongke" (bahasa Jawa. Red) atau "Diorangin" (dalam bahasa Betawi). Mereka merasa bangga sekaligus haru ketika kembali hadir Kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Disisi lainnya, Dir. Intel Polda KBP Asep yang mewakili Kapolda menitik beratkan pembinaan lebih lanjut setelah kembali Kepangkuan NKRI, jangan sampai mereka jadi NII lagi serta perlu pemetaan kantong-kantong NII yang lebih Akurat ," jelasnya.
Terakhir, Kakesbang yang mewakili Bupati Garut menyampaikan bahwa Pemda akan mendukung Program Pemberdayaan Ekonomi melalui UMKM bagi Exs NII yang sudah kembali kepangkuan NKRI," tutupnya.
Turut Hadir dalam pelaksanaan acara tersebut kurang lebih 500 0rang peserta, selain Abah Anton dan KH Ceng Mujib, juga nampak KBP Asep Dir intel Polda & Dir Narkoba Polda mewakili Kapolda Jabar, Kapolres Garut
Wakil Kakesbang Provinsi, mewakili bupati Kakesbang Garut, yang mewakili Danrem, Dandim, Kajari, Ka PN serta tokoh masyarakat dan Comunitas antara lain : Hencky Luntungan Dir Exsekutif Prawiro, yohanes Hanri Ketua Pendeta Indonesia, HM Yusuf Samuel Ketum Lasykar Siliwangi Indonesia , Rd Dicky Zulkarnaen Rajawali Sukapura, Sekjen BP2MP Rustana Adhi, Ketua BP2MP jabar Ir Wawan Setiawan, Ir Deden Hidayat Ketua Ormas Jabar. Ketua Garuda jabar Widha, Ki Danu Tata Kamp Dukuh. (Ay/Red /sumber rilis:Abah Anton Charliyan)