Hilangnya Budaya Antri Penyebrangan Perahu Pulocangak
- Redaksi
- Rabu, 04 Mei 2022 20:44
- 99 Lihat
- Seni dan Budaya
INDRAMAYU l Budaya Indonesia - Jasa Penyebrangan Perahu Pulocangak penghubung dua kecamatan mengalami lonjakan di masa masa hari raya. Penyebrangan tambangan Pulocangak Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu mengalami lonjakan yang sangat signivikan, Masyarakat yang Pengguna jasa meningkat hingga 200 persen. ( 4/5/2022 )
Perahu tambangan Pulocangak menjadi satu – satunya sarana alternatif penghubung masyarakat dua kecamatan di antaranya kecamatan Bangodua dan Kecamatan Kertasemaya. Apalagi saat moment moment hari raya, Semakin banyak masyarakat yang menggunakan jasa Penyebrangan Perahu.
Melewati sungai Cimanuk dengan menggunakan perahu yang ditarik dengan sling tambang oleh pemilik perahu yang membentang sepanjang kurang lebih 100 meter, Tentu saja bagi warga yang baru naik perahu tambangan merasa takut dan was – was dikarenakan
dilihat dari sisi tingkat keselamatan sangat minim terjadi insident, Seperti yang terjadi pada tahun 2015 lalu.
Rusyanto warga masyarakat Bangodua yang setiap hari menggunakan jasa Penyebrangan Perahu untuk menjalankan aktifitasnya mengatakan
" Selama ini warga masyarakat Bangodua dan Kertasemaya menggunakan jasa perahu tambang yang dikelola oleh salah satu warga untuk melintas ke wilayah antara Kecamatan Bangodua dengan Kecamatan Kertasemaya. Perahu tambangan sangat membantu warga masyarakat, tidak ada jalan lain untuk lebih cepat hanya menggunakan jasa perahu tambangan." Tuturnya
Rusyanto menambahkan " Disaat ramai seperti ini, Saya berharap pengelola mampu membuat aturan terkait Budaya mengantri bagi pengguna jasa perahu penyebrangan, Ini sangat terlihat acak acakan sehingga dapat memicu hilangnya kesadaran masyarakat tentang budaya antri dan khawatir akan memicu insident." Imbuhnya
Sementara itu ungkap salah seorang masyarakat dari kecamatan junti yang baru menggunakan jasa Penyebrangan Perahu ini juga mengatakan
" Untuk membayar jasa penyebrangan dengan menggunakan perahu tambangan dimintai uang jasa sebesar Rp. 2.000 untuk sekali nyebrang.
Cuma sayangnya tidak ada petugas keamanan untuk memberikan himbauan keselamatan atau melakukan pengawasan.
Dan untuk asuransinya entah bagaimana, Soalnya tidak ada tiket atau perlindungan dan jaminan keselamatan bagi pengguna jasa perahu penyebrangan ini." Ungkapnya
Salah seorang pekerja penyebrangan perahu Pulocangak saat dikonfirmasi terkesan enggan memberikan tanggapan
( Cp )