Keana Production Hadirkan “Monoplay Melati Pertiwi”, Angkat Enam Pahlawan Nasional Perempuan
- Redaksi
- Senin, 17 November 2025 23:59
- 28 Lihat
- Seni dan Budaya
Jakarta, Media Budaya Indonesia.Com – Keana Production resmi memperkenalkan karya teater terbaru berjudul “Monoplay Melati Pertiwi: Merajut Sejarah Perjalanan Bangsa” melalui konferensi pers di Gedung Kesenian Jakarta, Senin (17/11). Pertunjukan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia dan Bulan Pahlawan, dengan menyoroti kisah enam Pahlawan Nasional perempuan dari berbagai era perjuangan.
Enam aktris dan penyanyi papan atas Indonesia terlibat dalam produksi ini. Mereka masing-masing memerankan tokoh perempuan berpengaruh dalam sejarah Nusantara:
* Isyana Sarasvati sebagai S.K. Trimurti
* Maudy Koesnaedi sebagai Nyi Ageng Serang
* Hana Malasan sebagai Ratu Kalinyamat
* Tika Bravani sebagai Rasuna Said
* Glory Hillary sebagai Martha Christina Tiahahu
* Marcella Zalianty sebagai Laksamana Malahayati
Pertunjukan dijadwalkan digelar pada Selasa, 25 November 2025, di Gedung Kesenian Jakarta dengan dua sesi, pukul 16.00 WIB dan 19.30 WIB.
Produser sekaligus pemeran Malahayati, Marcella Zalianty, mengatakan bahwa karya ini merupakan bentuk penghormatan terhadap peran besar perempuan dalam sejarah Indonesia.
"Kami menggali keteguhan, luka, dan kekuatan para pahlawan perempuan ini hingga ke inti batinnya. Kami ingin penonton bukan hanya menyaksikan, tetapi turut mengalami perjalanan mereka,” ujarnya.
Sutradara Wawan Sofwan menambahkan bahwa Monoplay Melati Pertiwi tidak hanya mengisahkan biografi, tetapi menyoroti momen-momen paling menentukan dalam hidup para tokoh.
"Setiap karakter akan seperti berdialog langsung dengan penonton. Dengan akting intens, multimedia, dan tata artistik yang kuat, kami menghadirkan pengalaman teater yang lekat dalam ingatan,” ungkapnya.
Setiap aktris membawa pendekatan personal terhadap tokoh yang diperankan. Di antaranya, Isyana Sarasvati memaknai S.K. Trimurti sebagai simbol keberanian menyuarakan kebenaran, sementara Tika Bravani melihat Rasuna Said sebagai figur penting dalam perjuangan pendidikan. Maudy Koesnaedi menggambarkan Nyi Ageng Serang sebagai sosok kepemimpinan yang menginspirasi, dan Glory Hillary menilai Martha Christina Tiahahu sebagai simbol semangat juang sejak usia muda.
Produksi ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, BTN, dan Djarum Foundation. Lebih dari 20 tenaga kreatif terlibat, termasuk lima penulis naskah—Ahda Imran, Cut Novita Srikandi, Felix K. Nesi, Endah Dinda Jenura, dan Fandy Hutari.
Tim artistik diperkuat oleh
Trianzani Sulshi (artistik), Achi Hardjakusumah (musik), Bayu Dharmawan (pimpinan panggung), Fajar Okto Adiputra (cahaya), Natasha Anadella (kostum), Vani Sagita dan Fakhrudin (rias dan rambut), Aep Suherman (multimedia), serta Winston Gomez (fotografer poster).
Tiket Monoplay Melati Pertiwi dibanderol Rp150.000 hingga Rp1.000.000 dan tersedia melalui platform loket.com. Penyelenggara mengimbau masyarakat membeli tiket lebih awal mengingat tingginya minat publik terhadap pertunjukan ini.
(Saiful)