Kasad: Agroforestry Dorong Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan Nasional
- Redaksi
- Minggu, 06 Juli 2025 09:40
- 40 Lihat
- TNI

PURWAKARTA , Media Budaya Indonesia – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, melaksanakan panen komoditas hortikultura dalam program Agroforestry di Gunung Hejo, Subang, Jawa Barat, Sabtu (5/7/2025). Program ini dikembangkan untuk mendorong kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Panen mencakup tanaman cabai, tomat, terong, dan komoditas lainnya, hasil budidaya sistem Agroforestry yang mengintegrasikan pertanian dan kehutanan di lahan nonproduktif. Kegiatan ini merupakan kerja sama Alumni Persada 92 dengan TNI AD, Pemprov Jawa Barat, instansi kehutanan, PT Pupuk Indonesia, dan masyarakat sekitar.
“Ini adalah salah satu program yang kita tunjukkan bahwa kita akan membuat 950 hektar kebun buah dan juga tanaman hortikultura. Jadi kita membentuk Agroforestry yang akan terus dilanjutkan bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia,” jelas Kasad kepada awak media.
Menurut Kasad, program ini merupakan bagian dari kesepakatan antara TNI AD dan Pemprov Jawa Barat, mencakup pertanian, dapur sehat, peternakan, penyediaan air bersih, hingga pembangunan akses jalan ke sekolah.
Kasad menegaskan bahwa kontribusi TNI AD di bidang ketahanan pangan sudah nyata. “Hasil panen sudah jelas masyarakat bisa bekerja, dan dengan swasembada pangan, negara Indonesia tidak perlu impor,” tegasnya.
Agroforestry ini juga dikembangkan di wilayah Purwakarta, Cianjur, Pangalengan, Pangandaran, Garut, dan Ciemas Sukabumi, dengan target sekitar 200 hektar lahan per lokasi. Program ini melibatkan kelompok tani lokal untuk menjamin keberlanjutan dan manfaat ekonomi jangka panjang.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut baik inisiatif ini. “Kepeloporan TNI adalah kepeloporan untuk mengembalikan masyarakat Jawa Barat mencintai tanahnya, mencintai airnya, dan menanami untuk kesejahteraan. Tidak ada alasan untuk impor pangan jika masyarakat punya tanaman dan hewan ternak di setiap rumah,” ujarnya.
Program Agroforestry Gunung Hejo menjadi bagian dari inisiatif TNI AD untuk menghidupkan kembali lahan tidur dan kawasan hutan produksi terbatas menjadi lahan produktif, ramah lingkungan, dan berdaya saing.
Panen perdana ini menjadi langkah awal dari upaya membangun pertanian terintegrasi yang dapat direplikasi di berbagai wilayah Indonesia, guna mendukung ketahanan wilayah sekaligus mendorong kemandirian ekonomi nasional.
(Dispenad)