Trotoar Jadi Pasar Dadakan, Warga Sunter Minta Satpol PP Tindak Tegas PKL
- Redaksi
- Selasa, 08 April 2025 16:43
- 66 Lihat
- Berita Umum

Jakarta, Media Budaya Indonesia.Com – Suasana nyaman di Danau Sunter Selatan perlahan memudar. Trotoar yang biasanya ramai digunakan warga untuk jogging sore dan jalan santai kini berubah fungsi. Deretan lapak pedagang kaki lima (PKL) menjamur di sepanjang sisi timur, tepat di depan Masjid Maulana Yusuf, Selasa (8/4/2025).
Pemandangan ini tak hanya mengubah wajah kawasan yang semula rapi dan tertib, tapi juga menimbulkan keresahan. Hak pejalan kaki terampas, dan ruang publik yang semestinya menjadi milik bersama, kini dikuasai demi kepentingan pribadi.
"Biasanya kami jalan santai di sini habis Ashar, sekarang malah kayak pasar. Trotoarnya sempit, sesak, dan kotor," ujar Rina (34), warga Sunter yang rutin berolahraga di kawasan tersebut.
Ironisnya, kondisi ini terjadi meski sebelumnya sudah ada imbauan dari Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok. Petugas pernah mendatangi lokasi dan meminta para pedagang tidak berjualan di trotoar. Namun, bukannya surut, jumlah lapak justru semakin bertambah.
Kawasan ini sebelumnya dikenal sebagai salah satu ruang publik yang tertib dan bersih. Kini, kehadiran para pedagang dianggap mencederai estetika kota dan melanggar Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, yang jelas menyebut larangan menggunakan fasilitas umum untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Warga mendesak Satpol PP untuk segera bertindak. Bukan semata soal penegakan hukum, tapi demi mengembalikan hak publik atas ruang yang nyaman dan aman.
"Kami hanya ingin trotoar ini kembali jadi tempat yang layak untuk jalan kaki, bukan tempat dagang. Ini ruang kita bersama," tambah Rina.
(Tim)