Tari Bedana Ciri Khas Adat Istiadat Budaya Lampung
- Redaksi
- Sabtu, 10 Desember 2022 16:49
- 238 Lihat
- Seni dan Budaya
Jakarta l Media Budaya Indonesia.com - Tari Bedana diyakini berkembang seiring dengan masuknya agama Islam di Lampung. Tari Bedana ini dibawa oleh orang Arab ke Lampung pada tahun 1930, pada saat itu diajarkan kepada tiga orang penduduk Lampung bernama Makruf, Amang dan Kuta. Kemudian seiring waktu tari Bedana menyebar ke seluruh daerah Lampung, Sabtu (10/12).
Tari Bedana merupakan tari tradisional kerakyatan daerah lampung yang mencerminkan tata kehidupan masyarakat lampung sebagai perwujudan simbolis adat istiadat, agama dan etika yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Lampung.
Menurut sejarah konon kabarnya tari Bedana ini hidup dan berkembang di daerah Lampung seiring dengan masuknya agama Islam. Sehingga tidak mengherankan bila tarian Bedana memiliki beberapa kesamaan ragam serta gerak dari tarian daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Tari Bedana merupakan salah satu dari berbagai macam kesenian yang melekat pada masyarakat Lampung, ajaran moral, serta berisi nasehat yang sangat berharga bagi perkembangan masyakarat di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Akulturasi atau perpaduan budaya antara Lampung dan Melayu dalam tari Bedana menjadi keunikan yang dimiliki tari ini.
Hal ini dapat dilihat dari pemakaian busana dan alat musik yang digunakan. Tari Bedana menggunakan busana yang tertutup sesuai dengan budaya masyarakat Melayu beragama Islam yang tidak boleh memperlihatkan aurat, tetapi tetap menggunakan riasan kepala dengan budaya masyarakat Lampung asli.
Alat musik yang digunakan seperti rebana dan accordion juga merupakan alat musik yang sering digunakan masyarakat Melayu. Tidak hanya itu, penari putra dan putri yang tidak boleh saling bersentuhan antara yang satu dengan yang lain merupakan salah satu kebiasaan masyarakat Melayu yang beragama Islam, sehingga dengan demikian banyak perpaduan dari budaya Lampung dan Melayu yang dapat dilihat melalui tari Bedana.
Sumber : Raden Cakrabuana/Raden Hendra Timur. (A Rosada)