Nenek Enih Hidup Sebatang Kara di Rumah Nyaris Roboh, Warga dan Pemerintah Desa Harap Bantuan Segera Tiba
- Redaksi
- Sabtu, 14 Juni 2025 10:05
- 46 Lihat
- Berita Umum

Karawang, Media Budaya Indonesia.Com — Di sudut tenang Dusun Mekar Kembang RT 09 RW 04, Desa Baturaden, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, berdiri sebuah rumah sederhana yang kini nyaris ambruk. Rumah itu milik Enih (65), seorang lansia yang hidup sebatang kara dan menggantungkan hidup dari pekerjaan serabutan, Sabtu (14/6/2025).
Kondisi rumah yang ditempati Enih sudah lama tidak layak huni. Dinding bilik bambu yang keropos, tiang kayu yang lapuk, serta atap bocor setiap kali hujan, membuat tempat tinggalnya berada dalam kondisi rawan. Tidak jarang, Enih merasa cemas saat malam tiba.
" Kalau malam saya sering takut rumah ini roboh. Kalau hujan deras, air netes di mana-mana,” kata Enih kepada wartawan, dengan suara lirih dan mata menerawang ke langit-langit rumahnya yang hitam karena rembesan air.
Di usia senja, Enih tetap bekerja keras. Saat musim panen, ia membantu petani mengarit padi dengan sistem bagi hasil. Di luar musim tanam, ia mencari pekerjaan apapun yang bisa memberinya penghasilan, meski sekadar untuk makan hari itu. Di tengah keterbatasan, ia masih menyimpan harapan agar bisa tinggal di rumah yang aman dan layak.
Pemerintah Desa Baturaden telah mengajukan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) kepada Pemerintah Kabupaten Karawang sejak beberapa waktu lalu. Namun, hingga kini, bantuan tersebut belum terealisasi.
" Kami sudah mengusulkan Nenek Enih ke program RUTILAHU. Kami berharap bantuan segera datang karena kondisi rumahnya sangat mengkhawatirkan,” ujar Kepala Desa Baturaden, (nama kades) saat dikonfirmasi.
Warga sekitar juga menunjukkan solidaritas terhadap kondisi Enih. Banyak di antara mereka yang berharap pemerintah lebih cepat dan tanggap terhadap kondisi warganya yang membutuhkan, khususnya lansia yang hidup tanpa pendamping.
" Kami kasihan lihat Ibu Enih, sudah tua, tinggal sendiri, rumahnya juga mau roboh. Mudah-mudahan pemerintah cepat bantu,” ucap (nama warga), salah seorang tetangga.
Menurut data Dinas Sosial, program RUTILAHU merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat miskin yang tinggal di rumah tak layak. Namun, keterbatasan anggaran dan panjangnya daftar antrean sering membuat penyalurannya tidak merata dan lambat.
Kasus Nenek Enih menjadi cermin bahwa masih banyak warga lansia di pelosok desa yang hidup dalam kondisi rawan dan kurang mendapat akses bantuan secara cepat.
Sebagai negara yang menjunjung nilai keadilan sosial, masyarakat berharap agar pemerintah daerah Karawang segera menindaklanjuti permohonan bantuan yang telah diajukan, sehingga Enih dapat menikmati tempat tinggal yang aman dan layak sebelum raganya tak lagi kuat menopang hidup.
(Didin)