Melestarikan Seni Tradisi Dan Budaya Obrog di Saat Bulan Suci Ramadhan

INDRAMAYU l Budaya Indonesia - Obrog merupakan bagian dari budaya masyarakat pesisir dan parahyangan yang diciptakan oleh para seniman dan warga pecinta seninya. Terdapat hanya pada bulan puasa yang bertujuan untuk mengingatkan dan membangunkan warga dalam waktu sahur yang sudah menjadi tradisi turun temurun. ( 18/4/2022 )

Obrog dari berbagai macam jenis kesenian yang dirancang secara khusus agar bisa berkeliling antar kampung, Dengan dimainkan dari berbagai jenis kesenian dan alat musik tradisional ataupun alat musik modern. Tugas seorang seniman setempat bila pada suatu desa tidak adanya obrog karena obrog juga termasuk sebuah ciri adanya seniman di daerah tersebut. 
Sangat perlu digaris bawahi bahwa pendahulu seniman kita tanpa terkecuali, Mereka membentuk obrog sebagai rasa tanggung jawab dalam berkesenian, Sehingga pendahulu seniman kita semuanya pernah ngobrog karena bagian dari adat dan tradisinya para seniman ketika di bulan puasa. Obrog juga dianggap sebagai baktinya seniman terhadap bangsa dan agama karena tidak sedikit para remaja yang belajar berkesenian lewat obrog dan mempunyai nilai ibadah yang luhur karena mengingatkan waktu sahur dengan irama dan langgam yang menyenangkan bagi para warganya.
 
Samsudin biasa di sapa Uncle Sam Tokoh Seniman Dongeng Keliling saat berkunjung ke Sanggar SapuJogan mengatakan " Bagi seorang seniman “ngobrog” merupakan panggilan jiwa ketika datangnya bulan suci ramadhan dan menyambutnya dengan penuh rasa kebahagiaan.
Jangan lepas tangan dan lepas tanggung jawab bagi seniman karena obrog bukan dinilai dari besar dan mewahnya seperti panggungan pada umumnya. Obrog adalah sebuah kesenian sederhana yang sangat dinanti para ibu-ibu sebagai pengingat dan teman didapurnya." Pungkasnya

Samsudin juga menambahkan " Sudah terpampang jelas bahwa obrog adalah bentuk kesenian dibulan puasa yang keberadaanya sudah ada sejak sebelum kita lahir. Artinya obrog tercipta untuk menghibur para warga saat malam hari sebelum santap sahur, Apapun bentuknya obrog tidak di haruskan bentuk keseniannya yang terlihat mewah ataupun megah,
Mari kita budayakan ngobrog karena obrog bernilai historis yang sangat bersejarah dalam adat dan tradisi kita berkesenian." Ucapnya
( Cp )

Komentar

0 Komentar