Dede Farhan Aulawi Beri Motivasi Serdik Setukpa Polri Di Sukabumi, Jawa Barat
- Senin, 20 Juni 2022 03:04
- 228 Lihat
- Tokoh
BANDUNG | Budaya Indonesia - Ada sesuatu yang menarik di Setukpa Polri Sukabumi ketika mengundang motivator nasional Dede Farhan Aulawi untuk menyampaikan motivasi kepada seluruh serdik Setukpa yang berjumlah sekitar 2.126 orang ini. Selain sebagai motivator yang terkenal, Dede juga sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisioner Kompolnas RI yang tentu saja mengetahui segala permasalahan dan atau kendala yang dihadapi oleh Polri dalam mengemban dan melaksanakan tugas – tugasnya. Kapasitas sebelumnya yang sering memberikan pertimbangan kepada Presiden terkait dengan anggaran, SDM dan sarpras Polri merupakan pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU maupun Perpres No. 17 Tahun 2011 tentang Komisi Kepolisian Nasional.
Hal tersebut ia ungkapkan di Bandung, Minggu (19/6) setelah sebelumnya memenuhi undangan Kepala Sekolah Pembentukan Perwira (SETUKPA) Bjp. Mardiaz Kusin Dwihananto, SIK., MHum untuk menyampaikan motivasi kepada seluruh serdik Sekolah Inspektur Polisi Angkatan Ke-51 TA 2022 di Lapangan Soetadi Ronodipuro Setukpa Polri. Adapun jumlah serdik yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 2.126 orang yang terdiri dari Setukpa Polri 1.425 orang, di Pusdik Polair 250 orang, Pusdik Binmas 251 orang, Pusdikmin 75 orang, dan Pusdik Intel 125 orang.
Di Kota Sukabumi yang dikenal sebagai Nizza van Java atau ‘Kota sejuta cinta sejuta cerita’ ini, Dede menyampaikan secara rinci tantangan tugas Polri dalam harkamtibmas, Gakkum, dan Linyomyanmas di masa yang akan datang tidaklah mudah. Sebaliknya tantangan dan tanggung jawab pelaksanaan tupoksi ke depan akan semakin berat, karena seiring dengan perkembangan teknologi dan peradaban zaman maka kompleksitas permasalahan yang akan dihadapi semakin dinamik. Untuk itu peningkatan kapasitas personil harus terus dilakukan agar mampu mengimbangi tantangan dinamika tugas. Ujarnya.
Lebih lanjut Dede juga menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang super cepat ini, pada akhirnya merubah budaya dan peradaban umat manusia. Digitaliasi di segala bidang telah memaksa kemampuan beradaptasi dengan perubahan. Nalar berfikir masyarakat akan semakin kritis, sehingga memiliki pola fikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Namun demikian, terkadang masih ada orang atau sekelompok orang yang menggunakan dan menfaatkan kemajuan teknologi dengan melakukan tindakan yang melawan hukum, sehingga munculah apa yang disebut dengan hazardous information yang ditandai dengan meningkatnya berita hoaks.
Dalam waktu yang bersamaan juga akan tampak muncul beberapa permasalahan hukum baru setelah berkembangnya teknologi metaverse, dimana diperkirakan akan meningkatkan jumlah penderita gangguan jiwa dan gangguan sosial lainnya. Beberapa transaksi bisnis di dunia virtual akan semakin meningkat dan tentu saja menimbulkan masalah baru karena belum ada perangkat atau instrumen hukum yang mengaturnya. Sambung Dede.
Kemudian Dede juga menyampaikan harapannya bahwa dengan mengikuti pendidikan di Setukpa ini harus terjadi transisi perubahan pola fikir, sikap mental dan tanggung jawab sebagai seorang Perwira. Dalam konteks ini harus tumbuh semangat untuk selalu membaca dan belajar sehingga memiliki wawasan dan literasi yang luas dalam berfikir dan bertindak. Peraturan perundangan – undangan dan ketentuan lainnya bisa berubah dan mungkin ada penambahan peraturan yang baru, maka sebagai aparat penegak hukum harus menjadi garda terdepan dalam mengetahui dan memahami isi dari peraturan perubahan ataupun peraturan yang baru tersebut, sehingga dalam melaksanakan tupoksinya segenap anggota Polri akan selalu sesuai dengan ketentuan perundang – undangan yang berlaku.
“ Saya berharap semoga seluruh peserta didik yang beberapa bulan lagi akan dilantik menjadi perwira Polri ini bisa lancar dan sukses dalam menyelesaikan studinya dengan baik. Namun kesuksesan dalam pendidikan jangan hanya berorientasi pada perubahan pangkat dan jabatan saja, lebih dari itu harus ingat akan tanggung jawab dan amanah yang dipikul juga akan semakin berat, dan setiap amanah akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Tuhan. Apalagi bagi mereka yang akan mengemban fungsi teknis Intelijen, harus selalu waspada dan cermat dalam mengikuti perkembangan situasi agar kondusifitas kamtibmas tetap terjaga dengan baik “, pungkas Dede mengakhiri keterangan.
( Cp )