Pelepasliaran Tukik Penyu Sisik di Pulau Bidadari: " Seribu Tukik Sejuta Harapan "
- Redaksi
- Kamis, 21 Agustus 2025 18:27
- 64 Lihat
- Berita Umum

Jakarta, Media Budaya Indonesia.Com - Upaya pelestarian satwa laut kembali dilakukan di Kepulauan Seribu. Kegiatan ini digelar pada hari Kamis, 21 Agustus 2025.Sebanyak ratusan tukik penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dilepasliarkan di Pulau Bidadari dalam kegiatan bertema “Seribu Tukik, Sejuta Harapan”.
Acara ini digelar oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, Kementerian Kehutanan RI, serta Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Sejumlah pihak turut hadir, mulai dari instansi pemerintah, komunitas lingkungan, akademisi, hingga media massa.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Winarto, menyatakan pelepasliaran ini merupakan bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan penyu sisik yang masuk kategori kritis menurut IUCN.
"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya membantu menambah populasi penyu sisik, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga ekosistem pesisir dan laut,” kata Winarto.
Penyu sisik dikenal memiliki perilaku unik natal homing, yaitu kembali ke tempat menetas untuk bertelur. Kondisi Pulau Bidadari yang memiliki lebar pantai rata-rata 18,46 meter dengan kemiringan 5,8°, dinilai masih sesuai sebagai habitat peneluran.
Kajian BKSDA Jakarta menyebutkan, Pulau Bidadari memiliki tekstur pasir yang baik, kadar air ideal, dan tingkat predasi yang masih dalam batas wajar. Faktor-faktor ini membuatnya menjadi salah satu lokasi penting untuk menjaga keberlangsungan populasi penyu sisik di Kepulauan Seribu.
Selain pelepasliaran, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi konservasi penyu serta bird watching untuk memperkenalkan ekosistem Pulau Bidadari kepada peserta. Kegiatan tersebut melibatkan komunitas lingkungan seperti Teens Go Green dan Jakarta Birdwatching Society.
Ancaman utama bagi penyu sisik datang dari predator alami seperti biawak, serta aktivitas manusia yang merusak habitat pesisir. Karena itu, partisipasi publik dinilai sangat penting dalam menjaga keberlangsungan spesies ini.
Kegiatan pelepasliaran tukik di Pulau Bidadari menjadi simbol kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga ekosistem laut. Penyelenggara berharap program ini tidak berhenti sebagai acara seremonial, tetapi berlanjut menjadi upaya berkelanjutan yang mampu melibatkan lebih banyak masyarakat.
"Pelepasliaran tukik ini menjadi momentum untuk terus menjaga laut kita. Jika habitat pesisir lestari, maka penyu sisik dan ekosistem lainnya juga akan terjaga,” ujar salah satu peserta dari komunitas lingkungan.
Dengan semangat “Seribu Tukik, Sejuta Harapan”, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk ikut berperan aktif dalam konservasi satwa laut dan menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
(NK)