Dede Farhan Aulawi Bicara Pelestarian Budaya Bangsa

 

Bandung l Media Budaya Indonesia.com -  Perkembangan zaman yang dipengaruhi oleh berbagai variabel pergaulan, pengetahuan dan teknologi telah berdampak secara signifikan terhadap budaya dan kebiasaan – kebiasaan masyarakat. Masyarakat cenderung memiliki anggapan untuk memilih kebudayaan baru yang dinilai lebih mudah dan praktis jika dibandingkan dengan budaya lokal, Minggu (26/02/2023).

Dalam beberapa hal masalah tersebut tentu sesuatu yang normal saja, tetapi dalam jangka panjang jangan sampai melupakan keluhuran dari budaya sendiri. Fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan kekayaan bahasa yang sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu sama lain, dan ketika keanekaragaman dan kekayaan itu menyatu menjadi harmoni suatu bangsa, maka yang muncul adalah sebuah ikatan keindahan “, ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, 

Hal tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan awak media yang konsen dengan budaya bangsa dan memiliki komitmen untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya bangsa yang luhur. Menurutnya, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku bangsa. Banyak orang Indonesia yang belum mengetahui betapa luas dan indahnya negara Indonesia. Panjangnya dari ujung barat hingga ke ujung timur Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mencapai 5.120 kilometer. Sedangkan panjang jarak dari selatan ke utara, lebih dari 1.700 km. Luas daratan Indonesia lebih dari dua juta kilometer, dengan luas lautan sekitar dua kali lipatnya. 

Untuk itulah Prawita GENPPARI sebagai organisasi yang konsen di bidang pariwisata, seni budaya dan UMKM menaruh perhatian yang besar dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa yang selaras dengan keluhuran dan kemuliaan manusia. Oleh karenanya dalam berbagai kesempatan Prawita GENPPARI selalu berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia mau menjaga kekayaan dan keanekaragaman bahasa dan budaya itu untuk tetap hidup dan berkembang menuju ke arah kesatuan bangsa, yang selalu rukun dan damai menuju bangsa yang unggul dan maju.

Kemudian Dede juga menjelaskan bahwa kebudayaan merupakan salah satu identitas bagi suatu masyarakat. Selain itu, budaya bisa mempersatukan, memenuhi kebutuhan, dan lain sebagainya. Oleh karenanya sangat penting untuk berupaya melestarikan budaya lokal. Caranya bisa dilakukan dengan cara mulai dari mengenal budaya itu sendiri, ikut dalam kegiatan, memilih produk lokal, hingga mengekspor produk lokal ke luar negeri.

“ Dalam tinjauan sejarah kita juga bisa melihat bagaimana para wali songo berdakwah menyebarkan agama islam di tanah Jawa dengan melalui pendekatan seni budaya. Kesenian atau seni dalam Islam berperan untuk membimbing manusia kepada akhlak yang mulia dengan pembelajaran positif yang tidak keluar dari syariat – syariat Islam. Seni dalam Islam juga digunakan untuk sarana dakwah guna menebarkan kebaikan dan mengingatkan manusia untuk beribadah kepada Allah SWT," pungkas Dede.(Ahmad)

Bandung#Genppari#Media Budaya Indonesia.com#

Komentar

0 Komentar