Keraton Kaibon, Jejak Sejarah Kejayaan Kesultanan Banten

BANTEN l Budaya Indonesia - Provinsi banten adalah sebuah provinsi yang terletak di Jawa Barat. Dulunya, Banten merupakan karesidenan yang masuk wilayah Jawa Barat. Namun, sejak tahun 2020, wilayah ini resmi menjadi deretan provinsi ke-30 di negara ini.

Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial dengan Selat Sunda sebagai salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis, karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara.

Namun tahukah Gansis, jika Banten juga merupakan sebuah kesultanan berjaya di masa lampau yang memiliki dua keraton? Salah satu keraton yang hingga kini, sisa-sisa bangunannya masih bisa dinikmati adalah Keraton Kaibon. Keraton yang berarti Keraton Keibuan ini dibangun pada 1815 silam, oleh Sultan Muhammad Rafiudin yang dipersembahkan untuk ibunya, Ratu Aisyah.

Berbeda dengan lazimnya bangunan kerajaan atau kesultanan zaman dulu, keraton ini dibangun menggunakan material batu bata yang terbuat dari pasir dan kapur. Memang, bisa dikatakan jika arsitek saat pembangunan keraton ini hebat. Bagaimana tidak? Keraton yang dihancurkan oleh Belanda pada masa pemerintahan Gubernur Daendels ini, memiliki design yang cukup kokoh.

Gerbang dan pintu Padukasa khas Bugis yang berada di depan keraton, tidak ikut luluhlantak ketika kediaman sang ibunda sultan Banten ke-21 itu dihancurkan. Sisa-sisa bangunan itu sebagai bukti bahwa pernah ada kesultanan hebat yang berdiri di Banten di masa silam.

Pada sisi dalam bangunan, terdapat ruangan segi empat yang diduga sebagai kamar Ratu Aisyah, dengan bagian dasar lebih rendah dari. Diperkirakan, design semacam ini bukan tanpa alasan. Bagian yang menjorok ke tanah tersebut digunakan sebagai pendingin ruangan dengan cara mengalirkan air di dalamnya. Bayangan ane, sih seperti kolam. Jadi, ruangan menjadi sejuk oleh uap air yang ada di kolam tersebut.

Sisa-sisa peninggalan sejarah Kesultanan Banten yang terdapat di Keraton Kaibon ini, masih terlihat jelas dan bahkan hingga kini menjadi tempat yang kerap dikunjungi wisatawan. Gerbang dan pintu utama menuju keraton yang masih berdiri kokoh, menjadi salah satu ikonik menarik sebagai latar berswafoto dan digunakan sebagai tempat mengambil gambar prewedd.

Hal ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita semua, bahwa sisa-sisa bangunan masa lalu pun masih memberikan manfaat bagi masyarakat. Meskipun tidak seindah tempat wisata pada umumnya, tapi jejak-jejak Keraton Kaibon merupakan aset peninggalan sejarah masa lampau yang patut dijaga dan dilestarikan.

Kerja sama pemerintah daerah setempat beserta masyarakatlah yang menentukan eksistensi tempat ini. Terbengkalai atau terjaganya tempat ini dengan baik, tergantung kerja sama dari pihak-pihak terkait. Semoga saja, peninggalan sejarah yang ada di Indonesia akan tetap terkondisikan sebagai wujud penghargaan dan penghormatan terhadap perjuangan para pendahulu kita.
( Cp )

Komentar

0 Komentar