Warga Histeris, Pipa Pertamina EP Kembali Mengalami Semburan Minyak Mentah Setinggi 2 Meter

  • Rabu, 29 Juni 2022 20:27
  • 6 Lihat
  • Bencana

INDRAMAYU | Budaya Indonesia - Warga masyarakat Panik Di karenakan Instalasi Pipa sumur bor milik PT Pertamina EP Zona 7 Jatibarang Field di Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu kembali mengalami  kebocoran, Semburan minyak mentah hingga setinggi kurang lebih 2 meter pada Senin (27/6/2022) Pukul 21:00 WIB. ( 29/6/2022 )

Ledakan kebocoran minyak mentah yang berasal dari sumur bor Head of Comrel Zona 7 itu membuat warga masyarakat Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu panik, Sekitar pukul 22:00 WIB di lokasi kejadian Sumur Bor Milik Pertamina yang lokasinya berjarak kurang dari 5 Meter dari pemukiman warga. Detik-detik kebocoran tersebut bahkan mengeluarkan suara seperti ledakan hingga membuat kepanikan bagi warga yang tengah tertidur di rumahnya yang jaraknya begitu dekat dengan Lokasi Sumur Bor

Salah seorang warga yang rumahnya sangat dekat dengan sumur bor menceritakan saat kejadian kebocoran dan semburan 

" Saya sangat panik di saat ada orang berteriak teriak meminta tolong bahwa ada semburan minyak. Saya langsung bangun dan keluar rumah untuk mengungsi, Khawatir terjadi sesuatu hal yang membahayakan jiwa saya dan keluarga apa lagi kondisi saya sedang dalam keadaan sakit." Ucapnya

" Saya masyarakat yang rumahnya begitu dekat dengan lokasi sumur bor sangat khawatir, Soalnya semburan itu sering terjadi dan ini yang terbesar, Semburan minyak kurang lebih sampai 2 meter.
Lumpur bercampur minyak hingga masuk ke pekarangan rumah saya dan saya tidak pernah dapat kompensasi apapun dari PT. Pertamina. Kebocoran itu seringkali terjadi di karenakan yang saya tau pipa terlihat keropos. Saya juga meminta jaminan seperti apa dari Pertamina untuk keselamatan kami sebagai masyarakat yang lokasi sumur bor berada di tengah tengah masyarakat." Imbuhnya

Sementara itu, Awak mediabudayaindonesia.com saat melakukan konfirmasi ke pihak Pertamina EP Zona 7 Jatibarang Field Desa Sukagumiwang, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.
Awak media tidak mendapati pihak yang dapat memberikan konfirmasi.
Awak media hanya di temui Satpam dan di arahkan ke Pertamina EP Mundu.

Ramin KD selaku Satpam Pertamina EP Mundu mengatakan bahwa untuk humas tidak ada di sini, Humas ada di Pertamina Klayan Cirebon.

" Di sini tidak ada satupun staf atau pejabat dari Pertamina, Di sini kosong.
Jika ingin meminta konfirmasi dengan humas silakan datang ke Pertamina klayan Cirebon." Pungkasnya

Dalam hal ini, Urip Triandri Ketua Wadya Warta Nusantara yang turut serta turun langsung ke lapangan untuk melakukan investigasi sangat menyayangkan tugas dan fungsi dari staf atau pejabat Pertamina.

" Perusahaan milik negara yakni PT. PERTAMINA bahkan perusahaan raksasa yang ada di Indonesia terkesan sangat angker di saat awak media ingin meminta informasi guna memenuhi karya jurnalistik dengan mengedepankan konfirmasi.
Dan sangat di sayangkan apa yang di sampaikan oleh satpam bahwa di Pertamina EP Mundu tidak ada satupun staf atau pejabat Pertamina yang ada di lingkungan EP Mundu. Di situ saya melihat jejeran mobil mobil mewah yang berada di depan halaman kantor yang juga terlihat berdiri megah akan tetapi tidak ada staf yang menempati. Lalu mobil siapa yang berjejer mewah dan di buat untuk siapa bangunan kantor megah  tersebut ?." Tuturnya

Urip juga menambahkan" Hampir semua Humas Pertamina yang ada di Indramayu terkesan alergi dengan awak media. Sandiwara apa yang di mainkan oleh Pertamina di saat awak media atau masyarakat ingin mendapatkan informasi akan tetapi pihak Pertamina menyembunyikan diri.
Di butuhkan ketegasan dari PT. Pertamina pusat dalam hal Hubungan Masyarakat ( HUMAS ) Dengan masyarakat Indramayu, Sebagai wujud Pertamina hadir di tengah masyarakat dan menunjukan bahwa Pertamina sebagai perusahaan BUMN yang profesional bukan hanya sebagai perusahaan BUMN yang merusak kelestarian sumber daya alam Indonesia saja khususnya Indramayu." Imbuhnya
( Cp )

Komentar

0 Komentar